Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 23
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»TRUE»CEK FAKTA: Gibran Sebut Indonesia Alami Pertumbuhan Resilient di Rata-rata 5 Persen
    TRUE

    CEK FAKTA: Gibran Sebut Indonesia Alami Pertumbuhan Resilient di Rata-rata 5 Persen

    Jane DoePublish date2023-12-22
    Suara.com
    Share
    Facebook

    Berita

    CEK FAKTA: Gibran Sebut Indonesia Alami Pertumbuhan Resilient di Rata-rata 5 Persen

    HASIL CEK FAKTA

    Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memaparkan persoalan ekonomi di Indonesia dalam debat yang dilaksanakan di Jakarta Conevention Center (JCC), Jakarta pada Jumat (22/12/2023) malam.

    Wali Kota Surakarta ini mengemukakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang masih berada dalam persoalan middle income trap.

    "Indonesia ini negara besar kita harus mampu keluar dari middle income trap, kuncinya kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri. Di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kita tetap resilient di rata-rata 5 persen," katanya.

    Lantas seperti apa faktanya?

    Akademisi Universitas Indonesia, Neni Susilawati mengemukakan adanya tren pertumbuhan ekonomi historis.

    Sejak krisis keuangan Asia 1997, Ekonomi Indonesia mengalami pemulihan, dengan pertumbuhan lebih dari 4-6% di awal Tahun 2000-an.


    Pada tahun 2012, Indonesia sebagai negara ekonomi G-20 dengan pertumbuhan tercepat kedua setelah China, dengan tingkat pertumbuhan tahunan berfluktuasi sekitar 5% pada tahun-tahun berikutnya.

    Namun, saat terjadi resesi pada tahun 2020, ketika pertumbuhan ekonomi turun menjadi -2,07% akibat pandemi Covid-19, performa ekonomi terburuk sejak krisis 1997.

    Sehingga pada tahun 2012, pertumbuhan PDB riil Indonesia mencapai 6%, kemudian menurun di bawah 5% hingga tahun 2015.

    Setelah Joko Widodo menggantikan Presiden SBY, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mempermudah regulasi investasi langsung asing untuk merangsang ekonomi. Indonesia berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB mereka sedikit di atas 5% pada tahun 2016-2017.

    Kesimpulan

    Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ekonomi Indonesia memang memiliki kecenderungan pertumbuhan yang resilien di atas 5% dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada fluktuasi dan tantangan ekonomi, terutama akibat pandemi COVID-19.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ekonomi Indonesia memang memiliki kecenderungan pertumbuhan yang resilien di atas 5% dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada fluktuasi dan tantangan ekonomi, terutama akibat pandemi COVID-19.

    Publish date : 2023-12-22

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.