Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Saturday, July 19
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»Fabricated Content»[SALAH] Bupati Nduga Diculik TNI
    Fabricated Content

    [SALAH] Bupati Nduga Diculik TNI

    Jane DoePublish date2019-04-05
    Share
    Facebook

    Berita

    BUPATI NDUGA TELAH DI CULIK OLEH TNI

    KRONOLOGIS SINGKAT

    Pada tanggal 1 April 2019, Presiden Rebublik Indonesia datang ke Papua dalam rangka kampanye tertutup di hotel aston Jayapura
    Papua .

    Pada saat itu b
    Nupati Nduga Yairus Gwijangge bersama sekda Nduga Namia Gwijangge, bertemu dengan Presiden RI,
    Dan sampaikan bawah di Kabupaten Nduga sedang operasi militer Indonesia sehingga masyarakat mengungsi keluar tidak satupun ditempat, sehingga pemilihan tidak akan perna terjadi

    Oleh sebab itu tolong Bapa Presiden tarik kembali pasukan yang Bapa kirim di Nduga

    Kemudian Presiden mengatakan bahwa " saya tidak kalau itu ada operasi militer di Nduga, maka saya akan perintahkan pasukan tarik kembali, supaya Masyarakat kembali pulang ke kampung masing-masing "

    Setelah itu Bupati Nduga bersama Sekda Nduga pulang kerumah masing-masing

    Pada tanggal 02 April 2019, pagi sekitar pukul 09.00 wpb, Bupati dan rombongannya sedang siap-siap untuk mau menuju ke Timika-Nduga,

    Tiba-tiba seorang anggota kopasus atas nama kapten Inf ASHARI BIN ANDI PASANRANGI, SE Nip 11980019821171

    Duluhnya pernah bertugas di Kabupaten Nduga sebagai pamung dan juga Bupati Nduga lantik sebagai kepala kantor KESBANGPOL Kabupaten Nduga,

    Pada akhir tahun 2017 Dia mudurkan diri dari jabatannya dan saat ini sebagai kopasus kodam cenderawasi papua,

    Datang kerumah Bupati Nduga dan sampaikan kepada ajudan Bupati bahwa sedang perluh sama Bapa Bupati sehingga kasih ijin masuk kemudian
    Begitu bupati keluar dari kamar langsung culik dan bahwa kedalam mobil lalu bawah
    Namun Bupati Nduga merontak di tengah jalan dengan katakan, kamu harus bawah saya ke anak-anak saya yang di rumah dan merontak membuat, bawah kembali Bupati kerumah dan Bupati sampaikan kepada anak-anak bahwa Bapa di culik tapi Allah dan Alam masih berpihak pada Bapa jadi Bapa kembali, sementara bicara anggota kopasus tersebut memaksa cepat sehingga, Bupati maupun anak-anak dirumahnya dalam kebingungan dan ketakutan membuat tidak satupun bawah hp , tas dll.

    Sekitar puku 09.27wpb. Bahwa Bupati Nduga bersama anak-anaknya ke kodam cenderawasi papua, tiba sekitar jam 10.30 wpb,
    Selanjutnya intograsi Bupati Nduga Yairus Gwijangge sampai pukul 15.30 wpb. Kemudian lepaskan Bupati Nduga bersama anak-anaknya dan pulang ke kediaman

    Pertanyaan kodam itu seputar Bupati bertemu dengan Presiden dan 3 buku besar buka di hadapan Bupati Nduga, dan mengatakan bahwa " bupati telah melanggar UU tentang makar, pasal-pasal tersebut tidak boleh suruh tarik pasukan,

    Dan Bupati Nduga mengatakan bahwa " apa yang saya katakan sesuai dengan keinginan dan perkataan masyarakat saya, jadi wajar saya sampaikan kepada pak Presiden " namun TNI Mepertahankan ego dan setimen mereka, bahwa Bupati telah salah dan melanggar hukum,

    Saya mau tanya beberapa pertanyaan :

    1. Di sini saya sebagai anak dan sebagai masyarakat awam mau tanya ada UU untuk seorang Bupati atau seorang penjabat?

    2. Apakah seorang Bupati harus di culik seperti pencuri atau ada surat panggilan?
    3. Kalau cara culik Seorang Bupati seperti begini ada proses hukum untuk pelakunya kah tidak?
    4. Kami mohon tolong pantahu kami baik pemerintah Nduga maupun suku Nduga kami dalam gegaman TNI/POLRI saat ini

    Sentani, 03 April 2019

    Kronologis lengkap akan menyusul...

    HASIL CEK FAKTA

    Beredar kabar yang menyebutkan Bupati Nduga, Yarius Gwijangge telah diculik oleh oknum TNI. Kabar tersebut tersebar melalui media sosial Facebook. Dalam klaim isu penculikan tersebut, Bupati Nduga diculik pada tanggal 2 April 2019.

    Kabar tersebut mendapat tanggapan pihak Kepolisian Papua. Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menyebutkan bahwa isu penculikan Bupati Nduga ialah hoaks. Irjen Pol Martuani pun mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya hingga kini masih mendalami kemunculan isu yang menyesatkan publik tersebut.

    “Soal kabar yang berkembang kalau Bupati Nduga ini diculik akan kita lakukan penyelidikan dan motivasinya apa sehingga menyebarkan berita-berita bohong seperti ini,” kata Irjen Pol Martuani.

    Dia mengungkapkan, dengan adanya kabar bahwa Bupati Nduga di culik, ini sama saja telah menimbulkan satu masalah baru dan dirinya memastikan bahwa itu adalah berita bohong dan itu akan di jerat dengan Undang-undang ITE.

    “Nanti Polda Papua akan melakukan penyelidikan khusus terkait dengan berita itu dan itu akan di kejar terus sampai yang menyebarkan kabar itu tertangkap,” tegas Kapolda Papua tersebut.

    Bantahan tentang penculikan Bupati Nduga pun disampaikan oleh Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP). Melalui siaran persnya, Presiden PGBP, Dr. Socratez S.Yoman, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengklarifikasi isu tersebut kepada Bupati Nduga secara langsung. Berikut kutipan siaran pers dari PGBP:

    […] Press Release: Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua

    BUPATI KABUPATEN NDUGA, YAIRUS GWIYANGGE TIDAK DICULIK

    Seteleh Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (BPP-PGBP) mendapat informasi melalui Media Sosial (Medsos) bahwa bupati Kabupaten Nduga, Yairus Gwiyangge diculik oleh Kopassus, kami mencari kebebaran informasi untuk kepentingan advokasi, maka pada 4 April 2019 jam 7.47, kami komunikasi langsung kepada bupati Nduga. Kepastian Informasi yang kami terima dari bupati Nduga sebagai berikut:

    1. Saya tidak diculik, tapi kami hanya koordinasi dengan Pangdam XVII Cenderawasih.

    2. Pihak Kodam XVII Cenderawasih mempertanyakan kepada saya, mengapa pak bupati meminta kepada Presiden Ir.Joko Widodo untuk menarik pasukan Non Organik dari Kabupaten Nduga? Di Nduga ada dua kegiatan: TNI masih mengerjalan jalan Trans Papua di Nduga dan TNI masih kejar anggota OPM.

    3. Saya sampaikan kepada pihak Kodam XVII bahwa apa yang saya sampaikan kepada Presiden Jokowi bukan kemauan dan inisiatif saya sendiri. Saya sampaikan permintaan dari rakyat Nduga yang memilih saya sebagai bupati. Jadi, untuk penarikan pasukan Non Organik di Nduga harus dilakukan.

    4. Saya sampaikan penarikan pasukan dari Nduga sesuai dengan laporan saya tentang situasi Nduga yang tidak aman, rakyat sudah mengungsi ke hutan-hutan dan daerah-daerah terdekat kepada Presiden Jokowi.

    5. Gubernur Papua, wakil gubernur Papua, Ketua DPRP, Ketua MRP, para bupati, walikota, Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua sudah dengar secara langsung dari mulut Presiden Republik Indonesia, bahwa seluruh pasukan Non Organik di Nduga harus ditarik segera. Penegasan Presiden sudah jelas dan tegas. Pasukan TNI Non Organik harus ditarik karena ini permintaan rakyat Nduga dan didukung penuh oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.

    Setelah mendengar informasi langsung dari bupati Nduga, sikap Badan Pelayan Pusat Persukutuan Gereja-gereja Baptis Papua menyatakan sebagai berikut:

    1. Kami mendukung penuh penarikan pasukan Non Organik dari Nduga karena kehadiran TNI Non Organik menyebabkan rakyat Nduga menderita, ketakutan yang luar biasa, banyak yang mati karena ditembak dalam operasi TNI, mati karena lapar dan kedinginan di hutan, ada keresahan kuar biasa, tidak aman
    dan rakyat Nduga telah meninggalkan kampung halaman mereka.

    2. Persoalan di Nduga dan Papua pada umumnya diselesaikan lewat dialog antar OPM dengan pemerintah Indonesia yang dimediasi pihak pihak ketiga yang lebih Netral bukan dengan pendekatan keamanan atau moncong senjata. Karena kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah, sebaliknya mendatangkan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan yang lebih kejam.

    Terima kasih.

    Ita Wakhu Purom, 4 April 2019

    Badan Pelayan Pusat
    Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua

    Presiden,

    Dr. Socratez S.Yoman[…]

    Berdasarkan klarifikasi tersebut, maka isu penculikan Bupati Nduga, Yarius Gwijangge tidak benar. Atas ketidakbenaran itu, maka isu penculikan Bupati Nduga masuk kategori Fabricated Content.

    KESIMPULAN

    Rujukan

    https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/867856223546914/

    https://turnbackhoax.id/2019/04/05/salah-bupati-nduga-diculik-tni/

    https://www.suara.com/partner/content/kabarpapua/2019/04/05/070257/kapolda-papua-kabar-bupati-nduga-diculik-itu-bohong

    https://kabarpapua.co/kapolda-papua-kabar-bupati-nduga-diculik-itu-bohong/

    https://indonesiainside.id/polda-papua-kabar-bupati-nduga-diculik-tidak-benar/

    https://pospapua.com/kapolda-papua-kabar-bupati-nduga-diculik-itu-hoax/

    https://lintaspapua.com/2019/04/04/bupati-kabupaten-nduga-yairus-gwijangge-tidak-diculik/

    Publish date : 2019-04-05

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.