Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 9
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Narasi yang Mengatakan Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan Menyebabkan Kista Ovarium
    CekFakta

    Keliru, Narasi yang Mengatakan Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan Menyebabkan Kista Ovarium

    Jane DoePublish date2024-04-17
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah gambar beredar di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini [ arsip ], disertai klaim bahwa suntikan Keluarga Berencana (KB) untuk periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium. Gambar itu memperlihatkan seorang tenaga kesehatan mengangkat benda mirip gumpalan daging. Dikatakan bahwa gumpalan itu adalah kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram yang dikeluarkan dari tubuh seseorang.

    Berikut bunyi narasi selengkapnya:

    Hanya sekedar mengingatkan buat para ibu2 khususnya yg sdh punya suami,di anjurkan untuk Program KB krna menunda masa kehamilan.dn perlu ibu2 ketahui kista Ovarium ini di sebabkan dari penimbunan DARAH KOTOR(DARAH HAID)dalam jangka panjang. Kista OVARIUM ini di sebab'kn dari KB suntik 3bln, di mana darah HAID tidak normal bisa di bilang berhenti totalkrna efek suntik'kn nya.



    Benarkah penggunaan KB suntik periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium pada tubuh perempuan?

    HASIL CEK FAKTA



    Dilansir website Siloamhospital.com, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang muncul di dalam ovarium atau indung telur. Secara umum, kista ovarium muncul dalam tubuh perempuan usia produktif. Penyebabnya bisa dari masalah hormon, kehamilan, endometriosis, dan infeksi.

    Secara umum kista ovarium tidak berbahaya. Namun jenis kista ovarium tertentu bisa berkembang menjadi tumor atau kanker. Gejala yang timbul saat kista ovarium muncul ialah terjadi perubahan siklus menstruasi, masalah pencernaan dan rasa nyeri pada perut bagian bawah. 

    Pengobatan yang bisa dilakukan ialah tindakan secara bertahap. Sebagian kista akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 8 sampai 12 minggu. Pengobatan juga bisa dilakukan secara sederhana dengan resep obat dari dokter.

    Namun, bila ditemukan kista tak kunjung hilang dan justru membesar, biasanya akan dilakukan laparotomi atau operasi pengangkatan kista. Meski tak bisa dicegah, kista ovarium bisa dideteksi dini dengan memeriksakan kesehatan panggul secara rutin, memperhatikan perubahan menstruasi, dan konsultasi pada dokter.

    Keterangan yang sama tercantum dalam artikel Mayoclinic.org. Dikatakan sering kali kemunculan kista ovarium tidak dirasakan tubuh, atau hanya muncul sedikit rasa tidak nyaman.

    Ketika seorang perempuan merasakan nyeri perut atau panggul yang parah dan secara tiba-tiba, nyeri disertai demam atau muntah, atau tanda-tanda syok seperti kulit yang dingin dan lembap, pernapasan cepat, dan sakit kepala ringan, disarankan untuk diperiksakan ke dokter.

    Tak ada yang mengatakan penggunaan KB suntik periode tiga bulan memiliki efek samping munculnya kista ovarium hingga beratnya lebih dari dua kilogram.

    Efek sampingnya di antaranya berubahnya pola menstruasi, namun tidak disebutkan mengarah pada pembentukan kista, sebagaimana dijelaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

    Efek lain yang bisa muncul dari penggunaan KB suntik ialah berkurangnya kepadatan tulang, sakit kepala, pertambahan berat badan, gugup, pusing, dan ketidaknyamanan perut. Efek samping yang jarang ditemui di antaranya kehamilan ektopik dan pembekuan darah.

    Tim Promkes RSST RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah, dalam website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga tidak menyertakan kista ovarium sebagai efek samping dari penggunaan KB suntik periode tiga bulan.



    Benda mirip gumpalan daging dalam konten yang beredar tersebut memiliki kesamaan dengan foto berita dari media Turki, GZT.com, tahun 2022, tentang tindakan tim kesehatan terhadap seorang perempuan penderita tumor bernama Türkan Karademir (72).

    Dia mengeluh sesak napas dan sakit punggung selama tiga tahun, dan sudah mendapatkan pemeriksaan beberapa kali di rumah sakit. Namun, ketika dia datang ke rumah sakit lain dengan keluhan sesak napas, diketahui terdapat gumpalan di area antara selangkangan dan perutnya.

    Kemudian ia menjalani operasi pengangkatan gumpalan berdiameter 55 sentimeter dan seberat sepuluh kilogram yang diidentifikasi sebagai tumor. Karademir mengatakan merasa jauh lebih baik, bahkan lebih muda, setelah operasi tersebut. Kasus tersebut juga tidak dinyatakan berkaitan dengan KB suntik tiga bulan.

    Konten yang beredar itu juga sesungguhnya hoaks lama yang beredar tahun 2020 dan telah dibantah Cek Fakta Tempo. Sejumlah pakar mengatakan KB suntik hormonal tidak menyebabkan kista ovarium. Namun narasi keliru itu kini kembali disebarkan.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan pemakaian KB suntik periode tiga bulan bisa menyebabkan kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram adalah keliru.

    Berbagai sumber kredibel di internet menyatakan pemakaian KB periode tiga bulan tidak memiliki efek samping atau tidak menyebabkan kista ovarium membesar hingga seberat lebih dari dua kilogram.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=2705915846356075&set=a.2222239811390350&paipv=0&eav=AfZO0ODyDgTJtvItfM2efqtcMERljSVbZDcdrrBgR_fL3DOs79PSbcERRPu9g_mr2rM

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=655164581736171&set=pb.100063888697670.-2207520000&locale=hi_IN

    https://www.facebook.com/aziza.mutiarabunda/posts/pfbid0xdQKbpEeYsMM8oGVEAETgq4zCT7bp8tMmdmbmYdHqwxszHri9MZp6BSzYHULmSRPl?_rdc=1&_rdr

    https://megalodon.jp/2024-0415-0157-47/

    https://www.facebook.com:443/aziza.mutiarabunda/posts/pfbid0xdQKbpEeYsMM8oGVEAETgq4zCT7bp8tMmdmbmYdHqwxszHri9MZp6BSzYHULmSRPl?_rdc=1&_rdr

    https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-kista-ovarium

    https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/symptoms-causes/syc-20353405

    https://www.fda.gov/consumers/free-publications-women/birth-control

    https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1995/benarkah-ada-efek-samping-pada-kb-suntik

    https://www.gzt.com/foto-galeri/jurnalist/nefes-darligi-sikayetiyle-gitti-hayatinin-sokunu-yasadi-2031145

    https://cekfakta.tempo.co/fakta/942/fakta-atau-hoaks-benarkah-suntik-kb-bisa-sebabkan-penyakit-kista-ovarium

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-04-17

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.