Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Video Berisi Klaim Pertolongan Pertama Penyakit Stroke dengan Menusuk Jari
    CekFakta

    Keliru, Video Berisi Klaim Pertolongan Pertama Penyakit Stroke dengan Menusuk Jari

    Jane DoePublish date2024-05-13
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video berisi tutorial pertolongan pertama pada orang yang terkena stroke dengan menusukkan jarum di ujung jari-jari, dibagikan di salah satu akun Facebook [ arsip ] pada 6 Mei 2024.

    Narator dalam video itu menjelaskan cara pertolongan pertama pada penyakit stroke dengan . Berikut narasi lengkapnya: “……selamatkan pertolongan pertama ya diantaranya, jika dia kerasa sebelah kanan, cepet tusuk dengan jarum ujung jari-jari, keluar darah sedikit, sudah pertolongan pertama bagi dia atau bisa dibekam langsung atau bisa di fashdu langsung. Sepulu cc keluar sudah gagal kena stroke solafia, ya tentunya dengan izin Allah Subhanahu wa ta'ala ini rahmat allah



    Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut sudah 832 ribu kali ditonton, disukai 8,9 ribuan pengguna Facebook, 225 komentar dan 4,4 ribuan kali dibagikan ulang. Namun, benarkah pertolongan pertama penyakit stroke dengan menusuk jari pakai jarum?

    HASIL CEK FAKTA



    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Spesialis Neurologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem Situbondo, dr. M. Reza Fathoni, Sp.N.

    Penyembuhan stroke tidak dapat dilakukan dengan cara menusuk ujung jari-jari pakai jarum, atau dengan sistem bekam dan fashdu. Langkah tersebut, seperti fashdu bisa dilakukan jika tujuannya hanya untuk memperlancar peredaran darah.

    “Jika untuk menyembuhkan, jelas salah. Sifatnya sampai sekarang di bidang kedokteran hanya terapi komplementer (terapi pelengkap/tambahan),” kata Reza kepada Tempo saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu, 11 Mei 2024.

    Terapi utama untuk stroke dengan memperhatikan faktor risiko stroke, yaitu menormalkan tekanan darah, kolesterol, kencing manis, karena ini penyebab terjadinya aterosklerosis yang merupakan cikal bakal terjadinya serangan stroke selanjutnya.

    Reza menambahkan, pasien setelah terkena stroke terutama jenis trombotik atau penyumbatan pasti mengalami pengentalan darah. Sehingga, seumur hidup memerlukan obat antiplatelet (pengencer darah), seperti jenis aspilet, clopidogrel, untuk diminum setiap hari, sebagai secondary prevention terjadinya serangan stroke ulang.

    Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, Dr. dr. Ismail Setyopranoto Sp.S(K), dari Departemen Neurologi, FK-KMK UGM, menjelaskan ada dua macam faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena stroke, yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan yang tak dapat dikendalikan.

    Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan antara lain umur, jenis kelamin tertentu, keturunan, dan orang yang pernah terkena stroke. Faktor risiko yang bisa dikendalikan antara lain diabetes, obesitas, hipertensi, kurang aktivitas dan olahraga, merokok, alkohol, dsb.

    “Stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, minum alkohol sesuai takaran), menurunkan tingkat kolesterol & tekanan darah tinggi, dan menjaga kadar normal gula darah,” ujarnya.

    KESIMPULAN



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim pertolongan pertama penyakit stroke dengan menusuk jari pakai jarum adalah keliru.

    Penyembuhan stroke tidak dapat dilakukan dengan cara menusuk ujung jari-jari pakai jarum, atau dengan sistem bekam dan fashdu. Langkah tersebut, seperti fashdu bisa dilakukan jika tujuannya hanya untuk memperlancar peredaran darah.

    Setelah terkena stroke terutama jenis trombotik atau penyumbatan pasti mengalami pengentalan darah. Sehingga, seumur hidup memerlukan obat antiplatelet (pengencer darah), seperti jenis aspilet, clopidogrel, untuk diminum setiap hari, sebagai secondary prevention terjadinya serangan stroke ulang.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/413127214902481

    https://web.archive.org/web/20240509093712/

    https://www.facebook.com/reel/413127214902481

    https://ugm.ac.id/id/berita/22272-mengenal-stroke-dan-pencegahannya/

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-05-13

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.