Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 23
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Cek Fakta: Klarifikasi PT Antam Edarkan 109 Ton Emas Palsu Sejak 2010
    CekFakta

    Cek Fakta: Klarifikasi PT Antam Edarkan 109 Ton Emas Palsu Sejak 2010

    Jane DoePublish date2024-06-06
    Liputan 6
    Share
    Facebook

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim ada 190 ton emas palsu dari PT Antam sejak 2010. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Threads. Akun itu mengunggahnya pada 3 Juni 2024.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar berita berjudul "Geger! Enam Petinggi PT Antam Jadi Tersangka Karena Palsukan 109 Ton Emas, Modusnya Ditempel Logo Antam Secara Ilegal"
    Akun itu menambahkan narasi
    "Mati sudah kita PT ANTAM memalsukan 109 ton emas batang ANTAM sejak 2010 di edarkan bersamaan dengan ANTAM Asli 😂😂 ..Bgmana dengan emas batangmu gaes ..kira kira oriji"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim ada 190 ton emas palsu dari PT Antam sejak 2010?

    HASIL CEK FAKTA


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel Liputan6.com berjudul "Kejagung: Emas Antam 109 Ton Asli, Bukan Emas Palsu" yang tayang pada 4 Juni 2024.
    Di sana terdapat penjelasan dari Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana.
    "Ini bukan emas palsu, emasnya tetap asli sebagaimana standar Antam. Emas yang sudah distempel oleh Antam itu emas ilegal karena diperoleh dari hasil yang ilegal seperti didapat dari penambang-penambang liar dari luar negeri," ujar Ketut.
    "Itu emas asli, cuma tadi kalau bereda terlalu banyak seperti uang yang beredar, itu menyebabkan pasokan-nya banyak demand-nya sedikit. Sehingga harganya jadi turun, sehingga ada selisih harga pada saat itu," ujarnya menambahkan.
    Secara aturan, emas yang akan distempel itu harus diverifikasi terlebih dahulu. Tapi dalam kasus 109 ton ini, emas ilegal tersebut bercampur dengan emas legal, sehingga menyebabkan memengaruhi suplai dari Antam dan terjadi kelebihan di pasaran dan memengaruhi harga pada saat itu, harga emas jadi turun.
    Selain itu ada artikel berjudul "Fakta-Fakta Emas Antam Semuanya Asli, Tak Ada yang Palsu" yang tayang di Liputan6.com pada 4 Juni 2024. Di sana terdapat penjelasan dari Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Nico Kanter.
    "Tidak ada emas palsu, semua emas yang diproses harus melewati proses yang tersertifikasi. LBMA (London Bullion Market Association) sangat ketat dalam mengaudit kami. Berita tersebut menyebutkan bahwa emas itu palsu. Alhamdulillah, dalam penjelasan kami kepada Kapuspen (Kejagung), beliau mempertegas bahwa emas tersebut bukan palsu," kata Nico menambahkan.

    KESIMPULAN


    Postingan yang mengklaim ada 190 ton emas palsu dari PT Antam sejak 2010 telah diklarifikasi pihak Kejagung dan PT Antam. Mereka menjelaskan semua emas adalah asli.

    Rujukan

    https://www.liputan6.com/bisnis/read/5611495/kejagung-emas-antam-109-ton-asli-bukan-emas-palsu?page=2

    https://www.liputan6.com/bisnis/read/5611526/fakta-fakta-emas-antam-semuanya-asli-tak-ada-yang-palsu?page=3

    https://www.liputan6.com/bisnis/read/5608970/antam-bantah-109-ton-emas-palsu-beredar-di-masyarakat?page=2

    Publish date : 2024-06-06

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.