Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Konten Berisi Klaim tentang Whatsapp Gold dan Video Martinelli
    CekFakta

    Keliru, Konten Berisi Klaim tentang Whatsapp Gold dan Video Martinelli

    Jane DoePublish date2024-06-10
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah gambar tangkapan layar beredar di WhatsApp, serta Facebook akun ini, ini dan ini. Konten tersebut memuat klaim bahwa WhatsApp Gold mengandung malware atau virus yang membahayakan gawai dan penggunanya.

    Pesan berantai tersebut memuat narasi bahwa virus itu disebarkan melalui dua cara. Pertama, melalui pembaruan Whatsapp Gold. Kedua, lewat video “Martinelli” yang diproduksi Meta yang akan mengakibatkan kerusakan parah pada gawai hingga tak bisa diperbaiki. 



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat malware berbahaya dalam  WhatsApp Gold dan video berjudul “Martinelli” yang diproduksi oleh Meta, induk perusahaan Whatsapp?

    HASIL CEK FAKTA



    Klaim 1: Malware pada WhatsApp Gold

    Dilansir CNBC Indonesia, WhatsApp Gold, WhatsApp Pink, dan WhatsApp Plus merupakan aplikasi gadungan yang mengaku sebagai alternatif dari versi aslinya. Nama ketiganya dikenal cukup luas.

    Pesan yang mendorong pengguna untuk mengunduh WhatsApp Gold beredar sejak tahun 2016 dan telah memakan sejumlah korban. Pesan penipuan itu disebar dengan mengaku dari perusahaan WhatsApp dan menawarkan aplikasi resmi versi alternatif.

    Terdapat beberapa pola yang dilakukan oleh penipu jenis ini. Peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia menemukan bahwa WhatsApp Gold dan WhatsApp Pink digunakan pelaku penipuan untuk mengumpulkan data korban sebanyak-banyaknya.

    Klaim 2: Video “Martinelli” yang diproduksi Meta

    Dilansir pemeriksa fakta Snopes, narasi yang mengatakan WhatsApp secara resmi merilis video berjudul “Martinelli” telah beredar sejak tahun 2017. Konten pertama kali muncul dalam bahasa Spanyol.

    Snope menjelaskan bahwa malware yang ada dalam video itu bisa meretas gawai dalam waktu 10 detik. Namun, sesungguhnya kepolisian Spanyol telah membantah kabar tersebut melalui akun Twitter mereka.

    Peneliti keamanan digital Christopher Boyd menulis dalam Malwarebytes.com, bahwa narasi tentang WhatsApp meluncurkan video berjudul "Martinelli" kembali muncul pada tahun 2022.

    Dia mengatakan bahwa narasi yang beredar itu merupakan peringatan palsu. Boyd menyarankan agar pengguna gawai yang menerima pesan seperti itu, untuk tidak ikut menyebarkannya.

    Dilansir pemeriksa fakta AFP, konsultan keamanan siber Asela Waidyalankara mengatakan memang terdapat sejumlah cara untuk menanamkan malware ke dalam video untuk disebarkan.

    Namun, kelompok keamanan siber belum ada yang melaporkan kemunculan video berjudul “Martinelli” dan dikatakan berisi malware tersebut. Dia berpesan agar narasi yang belum jelas dan terlanjur beredar untuk tidak disebarkan semakin luas.

    “Meskipun ada cara untuk menyebarkan malware menggunakan video, kelompok keamanan siber belum menemukan video apapun dengan judul yang disorot dalam klaim tersebut, yang dibagikan melalui WhatsApp dengan kemampuan meretas atau menginfeksi ponsel pengguna. Ini adalah tipuan," kata Waidyalankara.

    Sementara juru bicara Meta mengatakan pengguna WhatsApp harus melaporkan pesan yang mengandung ancaman bahaya malware seperti itu. Selain itu, pengguna diharapkan menghindari mengklik tautan yang mencurigakan yang dikirim orang lain.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan adanya penipuan dengan modus meminta mengunduh WhatsApp Gold adalah benar. Namun, narasi tentang WhatsApp merilis video berjudul “Martinelli” yang berisi malware adalah klaim keliru.

    Rujukan

    https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/978341113609349

    https://www.facebook.com/rahmat.daely/posts/pfbid0ezFMnJaRVvst2Jmve4BSeMXcxrx4HdR2Fz4RtQXuAxutv8sGz9yKDncgLzxZTXVvl

    https://www.facebook.com/stef.cwan/posts/pfbid0ou2jDKyxYeHhdFjUGNivwi6ESi5zYYa844Bx1tMEWKDyQNmYkMqiHpoepkVZPRTml

    https://www.facebook.com/ardial.piliang/posts/pfbid02txhKYKCsLcih9uW9G3ZuYkfwvpqAj5Dqx1rmwMGab42paZQ2HyDEBYq9wsqYS1JJl

    https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230124083149-37-407690/awas-ketipu-download-whatsapp-gold-ini-3-modus-bobol-wa

    https://www.snopes.com/fact-check/whatsapp-martinelli-phone-virus-warning/

    https://www-malwarebytes-com.translate.goog/blog/authors/cboyd?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

    https://www.malwarebytes.com/blog/news/2022/09/dont-share-the-whatsapp-martinelli-phone-hacking-alert-its-a-hoax

    https://www-malwarebytes-com.translate.goog/blog/authors/cboyd?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

    https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32HE8N3

    Publish date : 2024-06-10

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.