Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Belum Ada Bukti, Biji Pepaya Sembuhkan Asam Lambung, Diabetes, Asam Urat, Wasir, dan Infeksi Saluran Pencernaan
    CekFakta

    Belum Ada Bukti, Biji Pepaya Sembuhkan Asam Lambung, Diabetes, Asam Urat, Wasir, dan Infeksi Saluran Pencernaan

    Jane DoePublish date2024-06-12
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang berisi narasi bahwa biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, wasir atau ambeien, serta infeksi usus dan lambung.

    Video itu memperlihatkan teks yang menjelaskan manfaat biji pepaya dan cara mengolahnya agar bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

    Dikatakan cara mengolahnya dijemur terlebih dahulu sampai kering, kemudian ditumbuk sampai halus seperti bubuk kopi, seduh satu sendok bubuk tersebut dalam satu gelas air, untuk diminum sehari dua kali.

    Berikut bunyi narasi selengkapnya:

    Ternyata biji buah pepaya ampuh menyembuhkan sakit asam lambung & maag, kadar gula diabetes tinggi, kadar asam urat tinggi, wasir/ambeien, infeksi luka usus/lambung.

    Simak cara mengolahnya: Jemur biji pepaya sampai kering, tumbuk halus sampai jadi bubuk, ambil satu sendok, aduk dengan air panas satu gelas, minum dua kali sehari.



    Namun, benarkah biji pepaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit sebagaimana disebutkan dalam video tersebut?

    HASIL CEK FAKTA



    Peneliti bioteknologi di Poznan University of Medical Science, Polandia, Anastasia Hermosaningtyas, mengatakan manfaat penyembuhan biji pepaya terhadap beberapa penyakit tersebut pada manusia belum terbuktikan secara ilmiah.

    Sejauh ini, beberapa penelitian berhasil membuktikan manfaat penyembuhan biji pepaya untuk beberapa penyakit secara in vitro (sel) dan in vivo (pada hewan model). Namun, penerapannya pada manusia belum teruji. Berikut keterangannya:

    1. Asam Lambung dan Maag

    Anastasia menjelaskan studi mengenai ekstrak biji pepaya dapat mengurangi sekresi pepsin dan asam lambung serta meningkatkan pH lambung. Hal itu menunjukkan adanya kandungan efek anti-ulserogenik, yaitu dapat mengobati asam lambung dan maag.

    Salah satu penelitiannya dilakukan Okewumi dan Oyeyemi (2015) yang menemukan bahwa ekstrak biji pepaya dapat mengurangi volume dan keasaman jus lambung pada tikus secara signifikan, tergantung pada dosisnya.

    “Efek ini mirip dengan efek yang ditemukan pada tikus yang diobati dengan obat simetidin. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya mungkin memiliki efek pelindung terhadap kerusakan lambung yang disebabkan oleh etanol pada tikus jantan,” kata Anastasia melalui surel, Selasa, 11 Juni 2024.

    Dia juga mengatakan hal itu menunjukkan ekstrak biji pepaya berpotensi menjadi obat alternatif untuk masalah lambung pada manusia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuannya untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, namun diperlukan penelitian lebih lanjut.

    2. Diabetes

    Anastasia menjelaskan bahwa tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) juga mengungkap bahwa bubuk biji pepaya yang disebut sebagai “kopi biji pepaya” memiliki sifat anti-diabetes.

    "Kopi biji pepaya” adalah bubuk yang dibuat dari biji pepaya yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan digiling halus. Diketahui 1.42 gram "kopi biji pepaya” memiliki efek yang sama dengan 120 mg obat diabetes Orlistat, dalam menghambat enzim lipase pancreas.

    Penelitian lain oleh Adeneye dan Olagunju (2009), dengan sampel tikus Winstar (putih), juga menunjukkan hasil serupa. Tikus tersebut diberi makanan bercampur bubuk pepaya selama 30 hari dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/kg pakan/hari.

    Hasilnya, pada dosis terendah (100 mg/kg pakan/hari), kadar gula darah, trigliserida serum, dan kolesterol total menurun secara signifikan. Selain itu, indeks aterogenik dan arteri koroner juga menurun secara drastis.

    “Studi biokimia menunjukkan bahwa bubuk biji pepaya mengandung berbagai senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, antrakuinon, dan antosianosida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bubuk biji pepaya memiliki potensi sebagai agen hipoglikemik (penurun gula darah), hipolipidemik (penurun lemak darah), dan kardioprotektif (pelindung jantung),” kata Anastasia lagi.

    3. Asam Urat

    Sementara studi yang dilakukan oleh Hussein et al. (2014) menunjukkan bahwa ekstrak daun dan biji pepaya memiliki kemampuan menghambat enzim xanthine oxidase (katalisator asam urat).

    Lebih lanjut, ekstrak daun pepaya menunjukkan potensi sebagai anti asam urat yang lebih baik dibandingkan ekstrak biji pepaya, dalam penilaian menggunakan mekanisme penghambatan enzim xanthine oxidase.

    “Menariknya, efektivitas ekstrak daun pepaya hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan obat sintetik (komersil) allopurinol. Ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam menghambat enzim xanthine oxidase,” kata Anastasia.

    4. Wasir atau Ambeien

    Dia juga mengatakan tidak ditemukan literatur atau studi yang menguji secara saintifik efektifitas ekstrak biji pepaya untuk mengobati wasir atau ambeien. Namun, praktik ini dilakukan secara tradisional di India.

    5. Infeksi Usus dan Lambung

    Dilansir website Klinik Cleveland asal Amerika Serikat, terdapat sejumlah penelitian yang dilakukan di Afrika, yang menunjukkan biji pepaya mampu melawan parasit usus. Pertama penelitian pada 60 anak yang memiliki masalah parasit usus di Nigeria pada tahun 2007.

    Anak-anak itu mendapatkan perawatan menggunakan biji pepaya. Laporan penelitian yang dilakukan John A.O. Okeniyi dan tim, yang diterbitkan Journal of Medicine Food, menyatakan tinja dari 71 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus.

    Penelitian lainnya yang dipimpin Adegbola Adesogan pada tahun 2014, menyatakan perawatan menggunakan biji pepaya juga mampu mengusir parasit dari tubuh kambing. Namun metode dalam penelitian itu belum dianjurkan dipraktikkan sendiri untuk pengobatan pada manusia.

    Di sisi lain, penelitian di Kenya tahun 2018 yang melibatkan 326 anak juga menghasilkan kesimpulan yang signifikan, sebagaimana diberitakan Health.com. Mereka mengkonsumsi tepung jagung yang difortifikasi dengan bubuk biji pepaya.

    Tinja dari 63,9 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa biji pepaya secara positif mengurangi satu jenis parasit usus pada anak-anak.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, dan wasir pada manusia, merupakan klaim yang belum ada bukti.

    Sementara manfaatnya untuk membasmi parasit usus telah dibuktikan dalam penelitian pada ratusan anak-anak di Nigeria dan Kenya.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/954934729759684

    https://web.archive.org/web/20240612105332/

    https://www.facebook.com/reel/954934729759684

    https://health.clevelandclinic.org/papaya-seeds-parasite-cleanse

    https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/jmf.2005.065#con1

    https://www.health.com/condition/digestive-health/eating-papaya-seeds-for-parasites-tiktok#citation-2

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-06-12

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.