Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Friday, July 11
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Menyesatkan, Video Berisi Klaim Tuli Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan
    CekFakta

    Menyesatkan, Video Berisi Klaim Tuli Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan

    Jane DoePublish date2024-07-29
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah video berisi klaim tentang obat-obatan yang dapat menyembuhkan gangguan pendengaran atau tuli permanen.  

    Video itu berisi klaim penyembuhan tuli hanya menggunakan dua kapsul. Namun tidak ada keterangan detail mengenai jenis kapsul yang dikonsumsi. “20 tahun tuli sembuh permanen,” isi klaim dalam narasi. 



    Sejak dibagikan pada Rabu, 10 Juli 2024, video ini sudah ditonton sebanyak 892 ribu kali, disukai oleh 1,5 ribu kali, dan mendapat 386 komentar. Namun benarkah tuli dapat disembuhkan hanya dengan dua kapsul obat?

    HASIL CEK FAKTA



    Menurut Guru Besar dalam Bidang Ilmu Neurotologi Aspek Komunitas pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Nyilo Purnami, pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat. 

    Menurut dia, perlu pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab tuli tersebut, tingkat ketajaman pendengaran apakah bersifat sementara atau permanen.

    "Sekilas, hanya dengan minum obat bisa menyembuhkan berbagai jenis ketulian, itu seperti tidak masuk akal," kata penulis buku “Deteksi Dini Gangguan Pendengaran” kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 27 Juli 2024.

    Menurutnya, gangguan pendengaran ada tingkatannya dan juga ada jenisnya. Lalu ada yang sementara dan bersifat permanen, ada yang terjadi mendadak tuli dan perlahan semakin memberat. Ada penyebab genetik, infeksi, trauma dan lain-lain. "Perlu konsultasi ke dokter, memastikan penyebabnya," tutur Nyilo.

    Dia pun mengimbau, bila ada masalah pendengaran terganggu, segera periksa ke dokter. Bila ada dugaan atau memiliki risiko terjadi gangguan pendengaran, perlu segera periksa dan konsultasi. Pencegahan lebih baik dan periksa lebih dini.

    Dikutip dari laman Layanan Gangguan Pendengaran di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat, ada dua jenis gangguan pendengaran. Pertama gangguan pendengaran konduktif yakni ketika saluran telinga tersumbat oleh sesuatu seperti tumpukan kotoran telinga, maka seseorang akan mengalami gangguan pendengaran. Bentuk gangguan pendengaran ini akan sembuh bila penyebab penyumbatannya dihilangkan.

    Kedua, gangguan pendengaran sensorineural yakni gangguan pendengaran yang bersifat lebih permanen. Getaran di udara ditangkap oleh rambut halus di telinga yang disebut stereocilia. Otak manusia mampu menafsirkan getaran ini sebagai suara. Sayangnya, rambut-rambut ini rusak seiring berjalannya waktu, biasanya karena suara yang sangat keras. Dan rambut-rambut ini berhenti berfungsi setelah rusak sehingga menurunkan kemampuan seseorang untuk mendengar. 

    Tubuh manusia tidak akan menumbuhkan kembali rambut-rambut ini secara alami dan menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran secara permanen. Gangguan pendengaran sensorineural mungkin tidak dapat disembuhkan, namun bukan berarti tidak dapat ditangani. Beberapa penanganan seperti menggunakan alat bantu dengar, implan koklea, dan sejumlah metode baru.

    KESIMPULAN



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim tuli dapat disembuhkan dengan obat adalah menyesatkan.

    Prof. Dr. Nyilo Purnami menjelaskan pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat. Intinya, kata dia, perlu pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui apa penyebabnya, tingkat ketajaman pendengarannya seberapa, bersifat sementara atau permanen.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/61554577331003/videos/396818312850377/?_rdc=2&_rdr

    https://web.archive.org/save/

    https://web.facebook.com/61554577331003/videos/396818312850377/?_rdc=1&_rdr

    https://www.hearinghealthcarenc.com/hearing-loss-articles/can-hearing-loss-be-cured/

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-07-29

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.