Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 23
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Cek Fakta: Tidak Benar Gunung Ciremai Meletus Dampak Gempa Kuningan 25 Juli 2024
    CekFakta

    Cek Fakta: Tidak Benar Gunung Ciremai Meletus Dampak Gempa Kuningan 25 Juli 2024

    Jane DoePublish date2024-07-30
    Liputan 6
    Share
    Facebook

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 Juli 2024.
    klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan  25 Juli 2024 berupa unggahan tangkapan layar terkait gempa Kuningan, salah satu tangkapan layar tersebut berupa percakapan WhatsApp yang menyebutkan setelah gempa akan ada letusan gunung Ciremai.
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Ati-ati waspada mah kuduh🤦🤲🤲🤲kangge warga Kuningan/majalenka/Cirebon sekitar gunung CIREMAI 🤲🤲mudah2an tidak ada kejadian yg tidak di ingini🤲Amiin ya rob🤲🤲🤲lindungi keluarga kami ya Allah"
    Benarkah klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    HASIL CEK FAKTA


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Aktivitas Vulkanik Gunung Ciremai Aman, Masyarakat Diingatkan Waspadai Hoaks" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 29 Juli 2024.
    Dalam situs Liputan6.com, Ketua PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ciremai Jajat Sudrajat mengimbau masyarakat tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah untuk bersikap tenang, serta tidak terpengaruh dengan beredarnya informasi keliru pascagempa di Kabupaten Kuningan yang terjadi pada 27 Juli 2024, di antaranya terkait Gunung Ciremai pascagempa.
    “Masyarakat diimbau selalu tenang dan tidak perlu cemas, karena status Gunung Ciremai masih aman dan tidak ada gempa vulkanik yang terekam,” kata Jajat, dikutip dari Antara, Senin (29/7/2024).
    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan peristiwa gempa tektonik yang sempat terjadi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik di Gunung Ciremai.
    “Sejauh ini hasil pengamatan kami, kondisi Gunung Ciremai tetap normal dan tidak terpengaruh dengan peristiwa gempa,” tutur Jajat.
    Ia menjelaskan dari hasil pemantauan menunjukkan Gunung Ciremai tetap dalam kondisi normal, serta tidak ada aktivitas vulkanik yang membahayakan. Menurut dia, Gempa Kuningan terjadi sebanyak tiga kali dengan guncangan terakhir terasa pada Jumat (26/7), yang memiliki kekuatan 3,9 magnitudo.
    Gempa tersebut, kata Jajat, diduga disebabkan karena adanya aktivitas tektonik pada sesar Baribis, bukan dari kegiatan vulkanik di Gunung Ciremai. Pusat gempa juga berada sangat jauh dengan Gunung Ciremai, tepatnya sekitar 15 kilometer yang lokasinya berada di sekitar kawasan Darma, Kuningan.
    “Sampai kejadian gempa terakhir itu, jenis gempa vulkanik belum terekam di seismograf kami. Untuk saat ini aman, karena gempa kemarin itu kemungkinan akibat aktivitas sesar Baribis,” ujarnya.
    Pihaknya tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang kondisi dari gunung tersebut statusnya masih aman.
    Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengungkapkan pihaknya sempat mendapatkan laporan, soal adanya informasi palsu atau hoaks di media sosial yang menyebutkan kalau Gunung Ciremai akan meletus setelah gempa.
    Dia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar, sehingga masyarakat diminta lebih bijak dalam menerima informasi, terutama yang sumbernya belum jelas.
    “Masyarakat sebaiknya mendapatkan atau mencari informasi dari sumber terpercaya seperti BMKG atau BPBD,” tuturnya.
    Indra menambahkan BPBD sudah bekerjasama dengan BMKG, untuk memantau situasi terkini melalui pemasangan alat detektor gempa, karena potensi gempa susulan masih mungkin terjadi, tetapi waktunya tidak dapat diprediksi.
    “Tim BMKG sedang melakukan survei awal untuk mendeteksi penyebab gempa di segmen sesar lokal, yakni segmen Ciremai (bukan Gunung Ciremai) yang merupakan bagian dari segmen Baribis,” ucap dia.

    KESIMPULAN


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024 tidak benar.
    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan peristiwa gempa tektonik yang sempat terjadi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik di Gunung Ciremai.

    Publish date : 2024-07-30

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.