Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 9
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Sebagian Benar, Video Mahasiswa Unibba dan Kekerasan oleh Kepolisian Saat Aksi Kawal Putusan MK
    CekFakta

    Sebagian Benar, Video Mahasiswa Unibba dan Kekerasan oleh Kepolisian Saat Aksi Kawal Putusan MK

    Jane DoePublish date2024-08-26
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp serta Facebook akun ini, ini, ini, ini, dan ini, yang disertai narasi tentang kekerasan aparat kepolisian terhadap mahasiswa saat demonstrasi “Kawal Putusan MK”, yang salah satunya menyebabkan mahasiswa Universitas Bale Bandung (Unibba) tewas. 

    Video itu memperlihatkan seorang laki-laki yang dikejar dan dipukuli beberapa pria lainnya, salah satunya mengenakan seragam anti huru-hara. Video disertai tulisan bahwa seorang mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan, Unibba, bernama Andi Andrian tewas setelah mendapat kekerasan dari aparat kepolisian, dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

    *TELAH TEWAS MAHASISWA UNISBA AKSI DEMO DARURAT INDONESIA/DARURAT DEMOKRASI. BANTU VIRALKAN KE SEMUA SOSMED !!!*



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat korban tewas dari demonstrasi Kawal Putusan MK di Bandung?

    HASIL CEK FAKTA



    Kekerasan dari aparat keamanan memang terjadi selama unjuk rasa menentang revisi UU Pilkada di Bandung pada 22-23 Agustus 2024. Dikutip dari Pikiran Rakyat, pada hari pertama aksi, LBH Bandung mencatat sekitar 25 korban kekerasan, sementara pada hari kedua jumlahnya melonjak menjadi 104 orang. 

    Mayoritas korban mengalami luka-luka seperti sobekan di kepala dan tubuh, serta memar akibat pukulan. Selain itu, terdapat 7 orang yang ditangkap pada hari pertama dan 16 orang pada hari kedua

    Kekerasan juga menimpa jurnalis selama aksi tersebut. Ketua AJI Bandung, Iqbal T. Lazuardi, mencatat bahwa 6 orang jurnalis mengalami tindakan represif dari aparat.

    Seorang mahasiswa Unibba (bukan Unisba,red) berinisial AA mengalami luka parah. AA terkena lemparan benda ke arah matanya pada hari pertama aksi, yang mengakibatkan cedera serius hingga harus menjalani operasi pengangkatan mata. 

    “Makanya kami mengklasifikasikan ini sebagai hal yang kritis atau serius. Kami belum bisa memastikan terkena lemparan apa karena kami masih menunggu pemulihan korban,” kata Direktur LBH Bandung, Heri Pramono, saat diwawancarai pada Sabtu 24 Agustus 2024.

    Dilansir IDN Times, Presiden Mahasiswa Unibba, Fauzi Septian mengatakan kabar bahwa AA meninggal dunia adalah tidak benar. 

    "Harus ditekankan korban tidak meninggal, banyak berita yang bertebaran kalau korban itu anak Unisba dan meninggal, informasi salah. Itu anak Unibba nama Andi dan tidak meninggal, tapi sedang dirawat di RS Cicendo untuk perawatan," kata Fauzi, Sabtu, 24 Agustus 2024.

    Demikian juga yang diberitakan Republika.co.id, Fauzi menjelaskan AA dan gabungan mahasiswa mengikuti aksi demonstrasi Kawal Putusan Mk di Bandung. Saat kericuhan terjadi petang hari, mahasiswa dievakuasi ke Gedung Sate, namun Andi bertahan di lapangan.

    Fauzi mengatakan Andi berupaya membantu mahasiswa lain yang mengalami represi oleh aparat kepolisian. Andi dikatakan terpisah. Saat hendak berdiri setelah membetulkan tali sepatu, sebuah batu melayang dari arah kepolisian mengenai mata kirinya.

    Andi dilarikan ke RS Hasan Sadikin Bandung, kemudian dirujuk ke RS Mata Cicendo. Hasil CT Scan dan rontgen pada tubuhnya memperlihatkan tak ada masalah akibat kekerasan itu, namun ia terancam kehilangan mata kiri.

    Tempo juga menelusuri keterangan terkait video yang beredar menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci. Ditemukan berita yang menjelaskan tangkapan layar video tersebut, disertai informasi terverifikasi.

    Dilansir Pikiran Rakyat, Fauzi menjelaskan kondisi Andi hingga Senin, 26 Agustus 2024 masih dilakukan pemantauan oleh dokter. Setelah menjalani operasi, Andi dipantau dengan harapan bisa sembuh tanpa dilakukan pengangkatan bola mata.

    "Dipantau terus apakah harus dilakukan tindak lanjutan seperti operasi pengangkatan bola mata atau masih bisa diobati," kata Fauzi.

    Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video yang beredar sama dengan tangkapan layar yang diunggah KBR.id dalam berita yang terbit pada Jumat, 23 Agustus 2024. Keterangan gambar tersebut menjelaskan, bahwa video itu adalah kekerasan pada demonstran di depan Gedung DPRD Bandung, Kamis 23 Agustus 2024, yang diduga dilakukan aparat kepolisian.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi tentang kondisi mahasiswa Unibba Bandung dan represi aparat keamanan pada demonstrasi Kawal Putusan MK adalahsebagian benar.

    Kekerasan aparat keamanan memang terjadi dalam demonstrasi di Bandung yang menyebabkan banyak mahasiswa menjadi korban. Salah satunya adalah AA tengah dirawat di rumah sakit dan terancam kehilangan mata kiri karena lemparan batu diduga dari arah kepolisian. Kondisi AA masih dalam perawatan, sehingga kabar tentang dia meninggal dunia adalah tidak akurat.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/61561500885530/videos/1031444991959655/

    https://www.facebook.com/anton.siagian1/posts/pfbid02pxfg2PzxMJBe7mqvVGV15mzXVjyzHJQRGxCKXditjqZyfW2togKhjNPvBq8cW7PCl

    https://www.facebook.com/watch/?v=1456306621749180

    https://www.facebook.com/100070099461264/videos/522246396919966/

    https://www.facebook.com/reel/914245030526111

    https://kebandung.pikiran-rakyat.com/halo-bandung/pr-3958481955/kekerasan-aparat-di-bandung-mahasiswa-mengalami-luka-parah-dan-kekerasan-terhadap-jurnalis

    https://jabar.idntimes.com/news/jabar/azzis-zilkhairil/mahasiswa-unibba-tewas-dalam-aksi-tolak-ruu-pilkada-dipastikan-hoaks

    https://rejabar.republika.co.id/berita/sio9xm512/beredar-kabar-mahasiswa-unibba-tewas-saat-demo-di-bandung-presma-hoaks

    https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-018486924/kondisi-terkini-mahasiswa-unibba-yang-terancam-buta-usai-kena-lempar-batu-saat-demo

    https://kbr.id/berita/terbaru/komnas-ham-seratusan-anak-ditangkap-kepolisian-saat-demo-kawal-putusan-mk

    Publish date : 2024-08-26

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.