Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Thursday, July 10
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Moderna Akui Vaksin Covid-19 mRNA Menyebabkan Kanker
    CekFakta

    Keliru, Moderna Akui Vaksin Covid-19 mRNA Menyebabkan Kanker

    Jane DoePublish date2024-09-18
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah postingan di Facebook [ arsip ] berisi klaim bahwa Moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker pada 9 September 2024.

    Narasi konten itu menyebut vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker setelah miliaran fragmen DNA ditemukan dalam botol suntikan berbahaya.



    Lantas benarkah Moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker?

    HASIL CEK FAKTA



    Pemeriksaan Tempo mendapati, klaim moderna mengakui vaksin mRNA menyebabkan kanker merupakan informasi lawas yang pernah beredar pada 2021 dan kembali ramai setelah sebuah akun X mentweet moderna mengakui suntikan mRNA menyebabkan kanker setelah peneliti menemukan miliaran fragmen DNA dalam botol pada 4 Desember 2023.  

    Namun Tempo tidak menemukan klaim tersebut didukung oleh bukti kredibel yang menyatakan bahwa Moderna "mengakui" vaksin mRNA menyebabkan kanker, seperti yang diklaim dalam postingan tersebut. Tidak ada pula bukti medis yang menyebutkan vaksin mRNA Covid-19 menyebabkan kanker.

    Jeanne D'Agostino, juru bicara pusat kanker di New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari AFP mengatakan artikel yang menyebutkan vaksin mRNA menyebabkan kanker sepenuhnya salah, memutarbalikkan hasil penelitian kami, dan menarik kesimpulan yang salah tentang risiko vaksin.

    Peter Hotez, Dekan Sekolah Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine dan pengembang vaksin virus corona mengatakan klaim yang menyebutkan moderna mengakui vaksin mRNA menyebabkan kanker merupakan klaim yang diragukan kebenarannya. "Saya tidak yakin Moderna telah membuat pengakuan seperti itu," kata Peter Hotez seperti dikutip dari Usatoday. 

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyatakan konsep DNA dalam vaksin yang menyebabkan bahaya adalah omong kosong. Tidak ada catatan yang menyebutkan vaksin tersebut menyebabkan masalah kesehatan, apalagi kanker. “Dengan lebih dari satu miliar dosis vaksin mRNA yang diberikan, tidak ada masalah keamanan terkait DNA residual yang teridentifikasi”tulis Dr. Peter Marks , direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA. 

    National Cancer Institute, lembaga penelitian kanker Amerika Serikat juga menyebutkan pendapat yang sama. Tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kanker. NCI mengatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengubah DNA manusia. "Ada mRNA dalam vaksin, bukan DNA," kata Dean Blumberg, kepala divisi penyakit pediatrik di University of California.

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan vaksin berbasis RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk Covid-19 merupakan vaksin yang menginstruksikan sel untuk memproduksi protein S-antigen (bagian dari protein paku (spike)) yang unik untuk SARS-CoV-2 untuk menstimulasi respons kekebalan. Dalam berdasarkan uji-uji klinis, vaksin Covid-19 mRNA aman untuk digunakan.

    KESIMPULAN



    Hasil pemeriksaan Tempo, narasi yang menyebutkan moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker adalah keliru. Klaim tersebut merupakan klaim lawas yang pernah beredar pada 2021 dan sudah dikategorikan sebagai informasi yang salah dankeliru.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat bahkan menyatakan konsep DNA dalam vaksin yang menyebabkan bahaya adalah omong kosong. Tidak ada catatan bahwa vaksin tersebut menyebabkan masalah kesehatan, apalagi kanker.

    Rujukan

    https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid088nT6YosLsfgCkSLBu9aFApRHa5bWzKHd1xF5Rs6B4uWzbDfAb2gPfcw69cMn2Trl&id=100079027307514

    https://web.archive.org/web/20240917223700/

    https://web.facebook.com/login/?next=

    https://https%3A%2F%2Fweb.facebook.com%2Fpermalink.php%3Fstory_fbid%3Dpfbid088nT6YosLsfgCkSLBu9aFApRHa5bWzKHd1xF5Rs6B4uWzbDfAb2gPfcw69cMn2Trl%26id%3D100079027307514

    https://x.com/FMannuss/status/1731564691133006055

    https://factcheck.afp.com/study-did-not-find-link-between-covid-19-mrna-vaccines-and-cancer

    https://www.bcm.edu/people-search/peter-hotez-23229

    https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2023/12/15/false-claim-moderna-admitted-mrna-vaccines-cause-cancer-fact-check/71728496007/

    https://www.fda.gov/media/174875/download

    https://www.cancer.gov/about-cancer/coronavirus/covid-19-vaccines-people-with-cancer

    https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/penjelasan-vaksin-vaksin-covid-19-comirnaty-(tozinameran)-pfizer.pdf?sfvrsn=aff26100_5/

    Publish date : 2024-09-18

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.