Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 23
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Cek Fakta: Hoaks Artikel Raja Thailand Larang Warganya ke Indonesia karena Indonesia Markas Teroris
    CekFakta

    Cek Fakta: Hoaks Artikel Raja Thailand Larang Warganya ke Indonesia karena Indonesia Markas Teroris

    Jane DoePublish date2024-10-17
    Liputan 6
    Share
    Facebook

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat artikel dari Wolipop berjudul:
    "Raja Thailand: Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teroris"
    Lalu benarkah postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris?

    HASIL CEK FAKTA


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Wolipop pada 30 Maret 2020.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama jurnalis yang menulis artikel tersebut. Namun dalam artikel asli berjudul "Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir"
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali jadi kontroversi. Di tengah pandemi Corona, Raja Maha melakukan isolasi diri di hotel mewah di daerah pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya.
    Menurut laporan, Raja Maha telah memesan hotel Grand Hotel Sonnenbichl di Garmisch-Partenkirchen, Jerman. Seperti dikutip Independent, sang Raja melakukan karantina menginap bersama 20 selirnya dan bersama ratusan pelayan dan pengawalnya.
    Tidak diketahui apakah sang istri ikut dalam rombongan tersebut atau tidak. Kabar terbaru menyebutkan bahwa ada 119 pengawalnya dipulangkan kembali ke Thailand karena terkait penyakit pernapasan.
    Isolasi sang raja di hotel mewah tersebut menimbulkan kemarahan ribuan orang Thailand. Meski begitu, warga Thailand tidak bisa memberikan protes terlalu vokal karena ada hukum yang berbicara, di mana mereka yang mengkritik monarki bisa dipenjara selama 15 tahun.
    Meski begitu, ada sebuah tagar di Twitter yang diterjemahkan "mengapa kita butuh raja? yang telah di-tweet jutaan kali dalam 24 jam terakhir terkait dengan terbangnya sang Raja ke Jerman. Sementara, pandemi Corona terus meningkat di seluruh Thailand.
    Raja Maha dikenal dengan banyaknya kontroversi. Sang Raja dikenal playboy yang kerap bergonta-ganti pasangan. Sebelumnya, ia telah menikah tiga kali.
    Pada 2019, Raja Maha menikah keempat kalinya dengan Suthida yang merupakan mantan pramugari yang diangkat jadi pengawalnya. Pernikahan tersebut pun jadi kontroversi karena sebelumnya Suthida adalah selingkuhannya."
    Selain itu Cek Fakta Liputan6com juga tidak menemukan informasi valid terkait larangan Raja Thailand pada warganya untuk datang ke Indonesia.

    KESIMPULAN


    Postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris adalah hoaks.

    Rujukan

    https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-4958629/kontroversi-raja-thailand-saat-corona-tidur-di-hotel-mewah-dengan-20-selir

    Publish date : 2024-10-17

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.