Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 29
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Banyak Anak Meninggal karena Permen Semprot Asal Cina
    CekFakta

    Keliru, Banyak Anak Meninggal karena Permen Semprot Asal Cina

    Jane DoePublish date2024-10-18
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp [ arsip ] dan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, yang diklaim banyak anak yang meninggal karena keracunanspray candyatau permen semprot. Video itu memperlihatkan suasana rumah sakit yang merawat beberapa anak SD. Ditampilkan juga beberapa botol yang diklaim sebagai kemasan permen semprot asal Cina.

    Berikut ini narasi selengkapnya: “Breaking news !!! Orang tua waspada. banyak anak kecil meninggal. Permen spray buatan china adalah produk yang sangat berbahaya. Mohon jagalah putra- putri Anda agar hal seperti ini tidak terjadi dan jangan lengah dalam pengawasan Anda sebagai orang tua.”



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Tempo akan memverifikasi dua hal yakni benarkah anak-anak dalam video tersebut korban keracunan permen semprot? Kedua, benarkah permen semprot menyebabkan banyak anak meninggal?

    HASIL CEK FAKTA



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut memang benar peristiwa saat sejumlah siswa SD Negeri 39 Kota Palembang yang diduga keracunan permen semprot yang dibeli di sekitar sekolah. Namun peristiwa itu tidak menyebabkan para siswa meninggal dunia.

    Video yang beredar tersebut identik dengan berita yang ditayangkan Berita Satu yang diunggah di saluran YouTube mereka, 1 Agustus 2024. Saat itu, ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit di Palembang, Sumatera Selatan, merawat beberapa siswa SD Negeri 39 Kota Palembang yang diduga keracunan permen semprot.



    Pada detik ke-25 video yang beredar juga memperlihatkan botol-botol yang diklaim kemasan permen semprot yang juga diberitakan oleh Berita Satu.



    Berdasarkan arsip berita Tempo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Adrianus Amri di Palembang saat itu, mengatakan bahwa empat siswa SD di Kota Palembang diduga mengalami keracunan dan saat ini sedang dilakukan perawatan di rumah sakit, pada Selasa, 30 Juli 2024. Penyebab keracunan diduga berasal dari minuman yang disebut permen semprot bermerk QeQe keluaran PT Aneka Anugrah Abadi Jakarta Barat yang diproduksi di Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dilansir Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Tedy Wirawan mengatakan bahwa permen semprot tersebut terdaftar di BPOM. Nomor registrasinya MD266631013261, yang diproduksi PT Aneka Anugrah Abadi, Jakarta Barat.

    Namun izin edar produk tersebut telah habis pada 11 April 2023. Berdasarkan ketentuan BPOM, produk tersebut masih boleh diedarkan sampai 24 bulan atau 2 tahun kemudian.

    Selain di Palembang, permen semprot juga diduga menjadi penyebab keracunan beberapa siswa di daerah lain. Misalnya yang dilaporkan Republika.co.id pada 2014, dimana ada dugaan terjadi keracunan permen semprot yang menimpa setidaknya 36 anak SD Negeri Cirebon Girang 1, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Kemudian dilaporkan iNews.id tahun 2019, bahwa delapan siswa TK RA Wathoniyah di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami gejala-gejala diduga keracunan setelah mengkonsumsi permen semprot.

    Ketiga, RRI.co.id melaporkan 31 siswa SD Negeri 2 Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami merasakan mual/muntah, pusing, sakit perut, lemas, dan juga mengantuk, setelah mengkonsumsi permen semprot, pada tahun 2023.

    Namun tidak ada kasus banyak anak meninggal dunia karena permen semprot tersebut.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pelajar SD yang keracunan usai mengkonsumsi permen semprot adalah klaim yangkeliru. 

    Video tersebut benar terjadi pada sejumlah siswa SD Negeri 39 Kota Palembang yang diduga keracunan akibat mengkonsumsi permen semprot yang kadaluwarsa. Namun tidak ada kasus anak yang meninggal dunia.

    Rujukan

    https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1631296884098577

    https://www.facebook.com/reel/740214164957206

    https://www.facebook.com/rahman.rahman.370515/videos/1196934791389261/

    https://www.facebook.com/watch/?v=952539446906891

    https://www.facebook.com/reel/1687711732009271

    https://www.facebook.com/reel/946985167463987

    https://www.youtube.com/watch?v=Da4uFHoXGgI

    https://www.youtube.com/watch?v=Da4uFHoXGgI

    https://nasional.tempo.co/read/1899105/murid-sd-di-palembang-diduga-keracunan-makanan-dari-permen-semprot-apa-itu

    https://regional.kompas.com/read/2024/08/01/132946278/ternyata-izin-bpom-permen-semprot-penyebab-siswa-sd-keracunan-di-palembang

    https://news.republika.co.id/berita/nakecn/puluhan-anak-sd-keracunan-permen-semprot

    https://jatim.inews.id/berita/jajan-minuman-permen-sirup-semprot-8-siswa-tk-di-tulungagung-diduga-keracunan

    https://www.rri.co.id/purwokerto/kesehatan/308324/belasan-anak-sd-di-purwokerto-banyumas-diduga-keracunan-permen-semprot mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-10-18

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.