Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Saturday, July 12
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Menyesatkan, Pendiri World Economic Forum Rancang Cyber Attack Pandemic sebagai Plandemi
    CekFakta

    Menyesatkan, Pendiri World Economic Forum Rancang Cyber Attack Pandemic sebagai Plandemi

    Jane DoePublish date2025-01-06
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] yang memuat klaim pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab merancang pandemi berikutnya melaluicyber attack pandemic.

    Video itu memperlihatkan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab yang menjelaskan potensi masalah yang muncul, ketika terjadi serangan siber yang besar. Unggahan itu disertai tagar #plandemic. Plandemic adalah sebuah video teori konspirasi 26 menit yang dirilis pada Mei 2020 yang mempromosikan berbagai kepalsuan dan misinformasi terkait pandemi COVID-19. 



    Namun, benarkah Schwab membahascyber attack pandemicdan merupakan bagian dari plandemi?

    HASIL CEK FAKTA



    Tempo menggunakan kata kunci dan mesin pencari Google untuk menemukan video asli yang menampilkan Schwab tersebut. Video itu adalah bagian dari acara Cyber Polygon 2020, yang video aslinya diunggah tanggal 24 Juli 2020.



    Dalam acara itu, Schwab berbicara di sesi sambutan. Ia memperkirakan bila ada serangan siber besar-besaran, dampaknya akan sangat merugikan bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

    Dia mengatakan dampak buruknya bisa jauh lebih besar dibanding saat krisis Pandemi COVID-19. Hal itu ia gambarkan sebagai potensicyber pandemic atau pandemi dunia maya, yang hanya bisa dicegah dan ditangani secara kolaborasi.

    Cyber Polygon dalam situsnya menjelaskan, bahwa mereka adalah lembaga pelatihan daring untuk keterampilan keamanan siber. Mereka menyediakan skenario kasus serangan siber untuk diselesaikan peserta pelatihan, misalnya pencurian data di sebuah perusahaan. Namun, sesungguhnya mereka tidak membahas perencanaan pandemi baru.

    Dilansir Logicallyfacts.com, video yang sama pernah beredar tahun 2023 dengan narasicyber attack pandemicbagian dari agenda elit global untuk memasang ID biometrik digital. Narasi tersebut juga keliru.

    WEF mempromosikan gagasan penggunaan ID digital untuk memberikan akses seseorang pada layanan keuangan, politik, sosial, dan lainnya, menurut Biometric Update pada bulan November 2021. Dalam laporan itu, WEF mengutip program identifikasi Aadhaar di India sebagai contoh. Artinya, gagasan itu bukan murni ide mereka sendiri. Selain itu, tidak ada bukti gagasan itu berkaitan dengan rumor plandemi.

    Sejumlah narasi tentang adanya rencana membuat pandemi baru beredar di media sosial, namun telah terbukti hoaks. Misalnya yang telah ditelusuri Tempo, misalnya yang menyatakan pneumonia akan jadi rencana pandemi berikutnya dan program One Health bagian dari next plandemi 2025.

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menunjukkan cyber attack pandemicyang berkaitan dengan plandemic atau rencana pandemi baru adalah klaim yangmenyesatkan.

    Pendiri WEF dalam video itu Klaus Schwab sedang membahas potensi serangan siber yang mungkin bisa mengganggu kehidupan masyarakat di berbagai aspek. Sehingga perlu kolaborasi untuk mencegah dan menghadapinya.

    Rujukan

    https://www.instagram.com/reel/DEWHz0XzmzU/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading

    https://mvau.lt/media/524434fd-2a39-42f0-b293-6e8f042b4364

    https://www.youtube.com/watch?v=EOvz1Flfrfw&list=PLLH6GxQM05JYJVjr9Vx4CDoEbwWJz0VI8&index=4

    https://cyberpolygon.com/about/

    https://www.logicallyfacts.com/en/fact-check/false-klaus-schwab-warned-of-a-global-cyber-attack-after-which-digital-biometric-ids-would-be-required-to-access-the-internet?fbclid=IwY2xjawHoHMdleHRuA2FlbQIxMAABHUphMem4pVai0kgw0TxwbkZchxJ-ZkNoFX9y5gniCIGQ4Xs4_OaSv0S-IA_aem_NV1BxE3ckBLBOPiDLaHbbA

    https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-klaim-bahwa-pneumonia-akan-jadi-rencana-pandemi-berikutnya-350264

    https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-klaim-video-one-health-bagian-dari-next-plandemi-2025-1186764 /cdn-cgi/l/email-protection#c7a4a2aca1a6acb3a687b3a2aab7a8e9a4a8e9aea3

    Publish date : 2025-01-06

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.