Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Thursday, July 10
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Klaim bahwa Pemberian Vaksin HPV Pada Anak Supaya Seks Bebas Aman
    CekFakta

    Keliru, Klaim bahwa Pemberian Vaksin HPV Pada Anak Supaya Seks Bebas Aman

    Jane DoePublish date2025-01-09
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video yang beredar di Tiktok [ arsip ] , Facebook, dan X [ arsip ], memuat klaim bahwa pemberian vaksin HPV kepada anak perempuan kelas 5 SD untuk melegalkan seks bebas saat mereka dewasa.

    “Masyarakat jangan seneng, ya, anak-anak itu diberikan vaksin HPV. Itu maksudnya adalah membiarkan anak-anak melakukan seks bebas. Ketika mereka dewasa, karena sudah dibekali vaksin HPV. Ini kebijakan untuk merusak generasi muda. Memberikan vaksin HPV, memberikan alat kontrasepsi secara gratis untuk anak usia remaja. Lihat ini kebijakan ngawur yang dibuat sistem demokrasi,” kata seorang perempuan dalam video itu.



    Benarkah pemberian vaksin HPV supaya seks bebas aman?

    HASIL CEK FAKTA



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa pemberian vaksin HPV tidak bertujuan untuk melegalkan seks bebas. Vaksin tersebut justru untuk mencegah seseorang terinfeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.

    Human papillomavirus (HPV) adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir yang berpotensi menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Penyebab infeksi HPV adalah virus human papillomavirus tipe 6,11,16, dan 18, serta dapat menyerang siapa saja, baik pria (20-24 tahun) maupun wanita (16-19 tahun).

    Infeksi virus HPV dapat menular melalui aktivitas seksual, memiliki luka terbuka di area kulit dan kerap berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki.

    Dikutip dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk perlindungan anak, UNICEF, lebih dari 95 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus. Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi.

    Pada tahun 2022, sekitar 350.000 wanita meninggal karena kanker serviks dan sekitar 660.000 kasus baru muncul. Afrika Sub-Sahara, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara memiliki tingkat kematian akibat kanker serviks tertinggi.

    Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Jumlah ini memiliki angka kematian yang tinggi sebanyak 21.003 kasus atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker. Apabila dibandingkan angka kejadian kanker serviks di Indonesia pada tahun 2008, terjadi peningkatan dua kali lipat.

    Peneliti virologi dan vaksinologi dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, M.Si, mengatakan vaksinasi HPV justru untuk mencegah seseorang terinfeksi virus HPV, sama seperti imunisasi lain yang melindungi dari penyakit tertentu. Vaksinasi tidak mendorong ke arah perilaku tertentu.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, merekomendasikan vaksinasi HPV dilakukan antara usia 11-12 tahun. “Vaksin HPV paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus, yaitu sebelum memasuki usia dewasa atau sebelum memiliki aktivitas seksual,” kata Arif.

    Menurut dia, keluarga tetap memiliki peran utama dalam mendidik anak-anak tentang nilai-nilai moral dan kesehatan. “Vaksinasi adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai masyarakat untuk menjaga kesehatan generasi muda,” tegasnya.

    UNICEF menyebut lebih dari 130 negara telah mengintegrasikan vaksin HPV ke dalam jadwal imunisasi rutin mereka, tetapi itu saja belum cukup. Jutaan wanita dan anak perempuan, yang sebagian besar tinggal di negara-negara termiskin di dunia, masih kekurangan akses ke vaksin, skrining, dan pengobatan yang dapat menyelamatkan hidup mereka.

    KESIMPULAN



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim pemberian vaksin HPV supaya seks bebas aman adalahkeliru.

    Vaksinasi HPV dapat melindungi anak kita dari kanker tertentu di kemudian hari.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@ekalastri333/video/7412231301492903173?q=vaksin%20hpv&t=1736131787640

    https://mvau.lt/media/02d30d69-908c-4668-a90a-4cf68a3a1304

    https://www.tiktok.com/@ekalastri333/video/7412231301492903173?q=vaksin%20hpv&t=1736131787640

    https://www.facebook.com/reel/932375742185028

    https://x.com/Boediantar4/status/1874662522038739110

    https://perma.cc/SBY4-NC6H

    https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hpv

    https://www.unicef.org/stories/fast-facts-hpv-cervical-cancer

    https://fk.ui.ac.id/berita/tingginya-angka-kejadian-kanker-serviks-di-indonesia-dipengaruhi-cakupan-skrining-yang-rendah.html /cdn-cgi/l/email-protection#1073757b76717b64715064757d607f3e737f3e7974

    Publish date : 2025-01-09

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.