Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Friday, July 11
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Video Kericuhan yang Diklaim Terkait Merebaknya HMPV di Cina
    CekFakta

    Keliru, Video Kericuhan yang Diklaim Terkait Merebaknya HMPV di Cina

    Jane DoePublish date2025-01-09
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] dan X yang diklaim sebagai kericuhan di Cina karena meningkatnya jumlah kasus infeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).

    Video itu memperlihatkan sejumlah orang berseragam hazmat bertuliskan ‘POLICE’ menarik beberapa orang untuk dipaksa masuk ke dalam sebuah area gedung. Dikatakan hal itu berkaitan dengan virus HMPV yang menyerang Cina. “Virus HMPV menyerang Tiongkok. Virus ini bukan semacam COVID tapi gejala hampir sama dengan COVID. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan..Amin.”



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan kericuhan di Cina karena merebaknya HMPV?

    HASIL CEK FAKTA



    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image searchdari mesin pencari Yandex. Hasilnya, video itu tidak terkait dengan menyebarnya virus HMPV di Cina.

    Video yang beredar sesungguhnya tidak memperlihatkan kericuhan karena peningkatan jumlah kasus HMPV di Cina baru-baru ini. Video itu keributan yang terjadi dari pelaksanaan strategiZero COVID di Cina tahun 2022, sebagaimana diberitakan CNN.com.



    Strategi tersebut berupa peningkatan pembatasan untuk mencegah penularan Covid-19 yang menimbulkan kelaparan bagi sejumlah warga. Sebagian masyarakat memberontak atas perpanjangan masa penguncian (lock down) tersebut.

    Dilansir Tempo, Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa HMPV bukan virus berbahaya seperti Covid-19. Gejalanya lebih mirip flu biasa.

    “HMPV itu mematikan?Enggak. Coba di-Google saja. HMPV itu fatality rate-nya mungkin sulit ditemukan karena sangat-sangat rendah,” ujarnya Kamis, 9 Januari 2025.

    Dia juga mengatakan bahwa keberadaan virus HMPV sudah lama diketahui, yakni sejak tahun 2001. Demikian juga keberadaannya di Indonesia, sudah terjadi lama. Pasien-pasien yang tercatat terinfeksi HMPV pun telah sembuh.

    Selain itu, karena keberadaannya yang sudah lama, maka sistem imun tubuh manusia pun telah mengenali dan berlatih melawannya. Tidak seperti Covid-19 yang baru muncul pada akhir 2019, sehingga sistem kekebalan tubuh banyak orang masih lemah untuk menghadapinya.

    Diduga Sudah Beredar 60 Tahun

    Dalam artikel “ Human metapneumovirus - what we know now ” tahun 2018, HMPV adalah virus yang diidentifikasi oleh peneliti Belanda tahun 2001. Penemuan itu menggunakan sampel nasofaring dari 28 anak dengan penyakit pernafasan. 

    Meski begitu, lewat studi retrospektif (penelitian yang menggunakan data yang sudah ada untuk menganalisis peristiwa yang telah terjadi di masa lalu), menunjukkan jumlah individu yang memiliki antibodi hMPV tinggi di antara manusia pada tahun 1958 di Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa virus tersebut telah beredar dalam populasi manusia setidaknya dalam kurun 66 tahun. 

    Selain itu, dua studi di Kanada yang mendeteksi adanya HMPV dalam spesimen yang dikumpulkan dari pasien dengan penyakit pernapasan antara tahun 1993 dan 2001. 

    Kemudian sebuah studi di AS mendeteksi adanya HMPV dalam spesimen yang diambil dari pasien dalam rentang waktu 1976-2001.

    Setelah penemuan HMPV di Belanda pada tahun 2001, kelompok penelitian lain di seluruh dunia juga melaporkan keberadaan virus ini dalam sampel klinis, termasuk di Amerika Utara, Australia, dan Eropa. Penelitian berikutnya berhasil mengidentifikasi lima jenis varian dari HMPV yakni A1, A2a, A2b, B1, dan B2, yang berdasarkan variasi nukleotida pada gen G, gen yang paling bervariasi sehubungan dengan identitas sekuens antara strain HMPV. 

    Varian A2b dianggap menjadi yang paling dominan pada pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia, pertama kali terdeteksi di Spanyol, kemudian Jepang, Kroasia, dan Cina, yang menunjukkan bahwa varian baru ini mungkin menjadi varian yang dominan di seluruh dunia. 

    KESIMPULAN



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan video yang beredar merupakan kericuhan yang terjadi di Cina disebabkan peningkatan jumlah kasus infeksi HMPV adalah klaimkeliru.

    Video itu kejadian tahun 2022 di Cina saat terjadi pandemi Covid-19. Di sisi lain, virus HMPV merupakan jenis virus yang berbeda dengan Covid-19.

    Rujukan

    https://www.instagram.com/reel/DEhuHWAPuvc/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading

    https://mvau.lt/media/734080c2-541e-46c2-b24e-20df950e7e1e

    https://x.com/Anlik_Analiz/status/1877093940156846394

    https://us.cnn.com/2022/11/21/china/china-covid-first-deaths-six-months-intl-hnk/index.html

    https://www.tempo.co/politik/menkes-budi-gunadi-tekankan-hmpv-bukan-virus-mematikan-seperti-flu-biasa-1191799

    https://f1000research.com/articles/7-135/v1

    https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0168170202002563

    https://www-mdpi-com.translate.goog/1999-4915/14/4/677?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp /cdn-cgi/l/email-protection#6003050b06010b14012014050d100f4e030f4e0904

    Publish date : 2025-01-09

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.