Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 9
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap Ditunggangi LSM yang Dibiayai USAID
    CekFakta

    Keliru: Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap Ditunggangi LSM yang Dibiayai USAID

    Jane DoePublish date2025-02-24
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    Akun Intel Imut di X [arsip] menulis bahwa aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dimanfaatkan dan ditunggangi oleh lembaga swadaya masyarakat yang dibiayai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). 

    Aksi #IndonesiaGelap tersebut untuk merespon situasi terkini atas kebijakan Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti Makan Bergizi Gratis, pemotongan anggaran, kabinet gemuk, tunjangan kinerja dosen dan lain-lain. Aksi itu berlangsung pada 17, 20, dan 21 Februari 2025 di Jakarta dan pelbagai daerah.



    Benarkah aksi Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID?

    HASIL CEK FAKTA

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan narasi tersebut tidak memiliki bukti-bukti akurat. Aksi #IndonesiaGelap merupakan aksi kolektif banyak elemen masyarakat sipil dan tidak terkait dengan pendanaan dari USAID yang telah ditutup oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Dalam artikel yang diterbitkan Tempo sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Semua stafnya diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat paling lambat Jumat, 7 Februari 2025.

    Trump menginginkan USAID ditutup, menurut BBC, agar pengeluaran luar negeri Amerika Serikat selaras erat dengan pendekatan "America First" yang menjadi misinya. Trump telah lama mengkritik pengeluaran luar negeri dan mengatakan bahwa pengeluaran tersebut tidak bermanfaat dalam penggunaan uang pembayar pajak. Ia secara khusus mengkritik USAID.

    Meski begitu, aksi #IndonesiaGelap tidak berkaitan sama sekali dengan USAID. Aksi Indonesia Gelap tersebut dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang terdiri dari 340 badan mahasiswa. Dalam laporan Majalah Tempo, Koordinator BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal Putra bercerita, mereka terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap yang lebih dulu beredar di media sosial. 

    Aksi tersebut untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo yang acakadut selama 100 hari menjabat. Tidak hanya Jakarta, aksi tersebut meluas ke Semarang, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa seperti Makassar, Bali, Samarinda, Banjarmasin, Sumetera Selatan dsb. 

    Menurut BBC, beragam elemen masyarakat yang juga ikut dalam aksi #IndonesiaGelap mulai dari aktivis, mahasiswa hingga pecinta K-Pop. 

    Massa menuntut beberapa hal dari pemerintah antara lain agar mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang pro rakyat seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, hingga RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.

    Mereka juga menolak undang-undang yang tidak berpihak ke rakyat, seperti Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara hingga Tata Tertib DPR. 

    Tuntutan lainnya yaitu mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran, kebijakan program Makan Bergizi Gratis, kebijakan soal tunjangan kinerja dosen, kabinet gemuk, hingga mengevaluasi proyek strategis nasional yang bermasalah.

    Masyarakat sipil juga akan menuntut pemerintah untuk membatalkan sejumlah kebijakan, yaitu pembahasan RUU TNI dan Polri, Danantara, hingga perluasan lahan untuk proyek food estate.

    Laporan selengkapnya tentang aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, berjudul: Habis Gelap Terbitlah Gelap.

    Sejarah Panjang Aksi Mahasiswa

    Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, dalam sejarahnya, aksi mahasiswa sudah berlangsung sejak lama mulai 1928, 1945, 1966, 1974. Tuduhan bahwa mahasiswa ditunggangi, termasuk menghina dan meragukan peran mahasiswa yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia. 

    Menurut Isnur, mahasiswa dapat berjuang dengan atau tanpa lembaga swadaya masyarakat. “Mahasiswa itu memiliki idealisme dan visi sendiri,” kata Isnur kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2025.

    Tempo pernah merilis lima unjuk rasa terbesar mahasiswa untuk merespon kondisi bangsa. Antara lain, demo 1998 untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Tahun 2012, demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di 33 Provinsi dan 340 Kabupaten atau kota untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.

    Kemudian para mahasiswa di berbagai daerah pernah menggelar unjuk rasa pada 23 September 2019 untuk menolak revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Desember 2022, mahasiswa bersama elemen masyarakat lainnya menggelar demonstrasi besar untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim aksi mahasiswa Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID adalah keliru.

    Rujukan

    https://x.com/Intel_Imut/status/1892860749841605075?t=gUqkJFbKtZsOuyDO7TOO9A&s=08

    https://perma.cc/6EY3-H6KH

    https://www.tempo.co/internasional/donald-trump-tutup-usaid-berikut-profil-usaid-dan-kegiatan-sosialnya-1204537

    https://www.bbc.com/news/articles/clyezjwnx5ko

    https://www.tempo.co/arsip/inisiator-demonstrasi-indonesia-gelap--1210810

    https://www.tempo.co/politik/sepekan-aksi-indonesia-gelap-berjalan-dari-jawa-sumatera-hingga-kalimantan-1210274

    https://www.bbc.com/indonesia/articles/cy080qvxp12o

    https://www.tempo.co/mingguan

    https://www.tempo.co/politik/5-gerakan-mahasiswa-indonesia-terbesar-sepanjang-sejarah-dan-pemicunya-90552 /cdn-cgi/l/email-protection#1d7e78767b7c76697c5d6978706d72337e72337479

    Publish date : 2025-02-24

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.