Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 9
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Video Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un Masuk Islam
    CekFakta

    Keliru: Video Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un Masuk Islam

    Jane DoePublish date2025-03-21
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    Tempo menerima permintaan dari pembaca untuk memverifikasi kebenaran video pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memeluk Islam yang diunggah akun TikTok ini [arsip]. Video yang sama juga beredar di sejumlah akun Facebook dan Instagram. 

    Video berbahasa Korea itu dibuka oleh seorang penyiar dari North Korean TV, Ri Chun Hee. Terdapat beberapa cuplikan gambar Kim Jong Un saat Ri Chun Hee berbicara, seolah-olah Kim sudah memeluk Islam. Kemudian, Kim Jong Un tampak mengenakan pakaian putih seperti pakaian ihram berpidato di podium yang bertuliskan Ramadan Mubarak, 2025 (1446 H) dan berada di dekat Kabah. 



    Benarkah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, masuk Islam?

    HASIL CEK FAKTA

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa konten Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeluk agama Islam dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

    Pertama-tama, Tempo memeriksa menggunakan bantuan Yandex Image Reverse dan pemindai AI.



    Hasilnya, perempuan yang ada pada video tersebut bernama Ri Chun Hee atau dikenal juga sebagai “Pink Lady”. Ia adalah pembawa berita andalan TV Korea Utara.  Setelah ditelusuri, potongan video dalam unggahan itu identik dengan video yang diunggah akun YouTube Martyn Williams pada 1 Januari 2019. 

    Video itu berjudul New Year's Greeting from Ri Chun Hee and North Korean TV. “Korean Central Television broadcast new year 2019 greetings to viewers from anchor Ri Chun Hee,” seperti dikutip dalam keterangan video tersebut. Melalui fitur closed caption (CC) yang disediakan YouTube, Tempo mentranskrip perkataan Ri Chun Hee dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. 

    Sedangkan konten video yang beredar, ditranskrip menggunakan https://restream.io/tools/transcribe-video-to-text, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, Ri Chun Hee tidak sedang menjelaskan soal Kim Jong Un yang masuk Islam, melainkan menyampaikan prestasi yang sudah diraih Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un dan ucapan selamat tahun baru. 

    Selanjutnya, Tempo memotong video pada bagian yang memperlihatkan Kim Jong Un berada di Mekkah dan berpakaian ihram. Video tersebut kemudian dicek dengan tiga alat pendeteksi kecerdasan buatan yakni WasitAi, Detect AI Image dan Resemble AI. Ketiga alat tersebut menyimpulkan bahwa video Kim Jong Un tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.



    Hasil pindai tangkapan layar lain pada video tersebut menggunakan beberapa aplikasi pendeteksi AI, juga menunjukkan bahwa video itu dibuat menggunakan AI. Pertama, Wasitai.com mengatakan secara meyakinkan gambar itu mengandung elemen AI. Demikian pula dengan aplikasi https://detect-ai-images.web.app, hasilnya menyebutkan terbukti buatan AI.



    Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Detect.resemble.ai untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan bahwa suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.



    Untuk lebih meyakinkan, Tempo juga meminta bantuan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India. DAU meneruskan konten ini kepada ConTrails AI untuk deteksi alat dan analisis yang lebih lengkap. Hasilnya, baik audio maupun video terdeteksi dimanipulasi oleh AI. 

    Sumber analisis: ConTrails AI via Deepfake Analysis Unit-Misinformation Combat Alliance.

    Menurut hasil analisa mereka, gerakan bibir perempuan berpakaian merah muda tampak tidak alami, dan kepalanya bergoyang sangat lambat. “Area bibir juga sedikit lebih kabur daripada bagian wajah lainnya, yang mengindikasikan adanya upaya sinkronisasi bibir,” tulis pakar ConTrails AI.

    Untuk Kim Jong Un, pada menit ke-01:14 dan seterusnya terlihat seperti faceswap seketika. Kemudian, frame selama segmen wawancara terlihat seperti faceswap atau hasil rekonstruksi, termasuk tambahan sinkronisasi bibir (lip sync).

    Kecepatan dan nada suara audio sepanjang video juga sesekali tidak alami dan terdengar seperti robot.

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menunjukkan pemimpin Korea Utara masuk Islam adalah klaim keliru. Video itu palsu dan dibuat menggunakan teknologi AI.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@bukan.aku.ni/video/7482720776383204626?q=klarifikasi%20kim%20jong%20un%20tentang%20islam&t=1742291762196

    https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/24127162876885624

    https://www.facebook.com/groups/pendukunganiesbaswedan/posts/1629513527769879/

    https://www.instagram.com/p/DGDpz9Ihltn/

    https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=GxO8E9kUYZE

    https://restream.io/tools/transcribe-video-to-text

    https://wasitai.com/

    https://detect-ai-images.web.app

    https://detect.resemble.ai/results/4358ea9cd643528db898d035b39d9226

    https://www.dau.mcaindia.in/

    https://www.contrails.ai/ /cdn-cgi/l/email-protection#ea898f818c8b819e8baa9e8f879a85c48985c4838e

    Publish date : 2025-03-21

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.