Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Angka Autisme di Vietnam Melonjak Gara-Gara Vaksin Bill Gates
    CekFakta

    Keliru: Angka Autisme di Vietnam Melonjak Gara-Gara Vaksin Bill Gates

    Jane DoePublish date2025-05-20
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEORANG pria dalam sebuah video mengklaim kasus autisme di Vietnam meningkat lebih dari 300 persen sejak Bill Gates memperkenalkan vaksinasi di negara itu. Akun media sosial X [arsip] dan Facebook mengunggah potongan videonya pada 15 Mei 2025. 

    Padahal, lanjut dia, sebelum vaksinasi tersebut, Vietnam tidak memiliki penderita autism sejak tahun 1975, tahun 2000, tahun 2001. Konten ini beredar setelah pendiri grup Microsoft itu melawat ke Indonesia untuk menjajaki potensi Indonesia sebagai uji vaksin untuk tuberkulosis (TBC).



    Namun, benarkah angka autisme di Vietnam melonjak gara-gara vaksinasi dari Bill Gates?

    HASIL CEK FAKTA

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut melalui situs-situs kredibel dan wawancara ahli. Hasilnya, tidak ada bukti bahwa autisme di Vietnam meningkat karena vaksinasi. Vaksin memiliki lebih banyak manfaat bagi kesehatan.

    Asal usul video

    Klip yang menampilkan Anthony Phan itu beserta klaim vaksinasi menyebabkan autisme, telah menyebar luas sejak 2023. Sejumlah organisasi pemeriksa fakta internasional telah memverifikasi klaim tersebut.

    Organisasi pemeriksa fakta yang berpusat di Perancis, AFP, menjelaskan, video itu dicuplik dari film dokumenter kontroversial Vaxxed: From Cover-Up to Catastrophe yang disutradarai oleh Andrew Wakefield. Ia seorang dokter Inggris yang lisensi medisnya dicabut karena memalsukan data dalam sebuah makalah pada tahun 1998. 

    Saat itu, Andrew mengaitkan Autism spectrum disorder (ASD) disebabkan oleh vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR). The Lancet kemudian mencabut penelitian tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 2 Februari 2010, jurnal medis Inggris tersebut mengatakan, beberapa elemen dari makalah yang diterbitkan oleh Dr. Andrew Wakefield dan rekan-rekannya pada 1998 tersebut, terbukti tidak benar dan  bertentangan dengan temuan investigasi sebelumnya.

    Akan tetapi, publikasi Wakefield di The Lancet itu terus dipercaya dan memicu informasi yang salah.

    Peningkatan autisme tidak terkait dengan vaksin

    Tidak ada hasil penelitian maupun pernyataan dari otoritas Vietnam kenaikan angka autisme di negara mereka karena vaksinasi. Pada tahun 2021, para peneliti dari Hanoi University Public Health menerbitkan survei nasional pertama tentang prevalensi ASD di Vietnam. Mereka menemukan bahwa sekitar 1 dari 132 anak memiliki kondisi tersebut. ASD pada anak berusia 18 dan 30 bulan di Vietnam cenderung meningkat. Namun tren ini dapat ditemui di sejumlah negara-negara berpenghasilan menengah lainnya. Survei tersebut sama sekali tidak menyimpulkan peningkatan autisme karena vaksinasi. 

    Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menjelaskan, angka autisme meningkat karena kapasitas banyak negara telah lebih baik dalam mengenali dan melaporkan kasus autisme dibandingkan sebelumnya. 

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 secara resmi memberikan sertifikat kepada Vietnam karena memiliki sistem regulasi nasional yang lengkap. Sistem ini dapat memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin yang diproduksi dan digunakan di dalam negeri.

    Perluasan program Imunisasi Vietnam dinilai berhasil membantu mengendalikan campak, memberantas polio dan tetanus neonatal, menurut The United Nations International Children's Emergency Fund.

    Tidak hubungan antara vaksinasi dan autisme

    Banyak studi yang telah menyimpulkan, tidak ada kaitan antara vaksinasi dengan peningkatan autisme. Studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association pada 2015, telah meneliti lebih dari 90.000 anak. Hasilnya mengonfirmasi bahwa vaksin MMR tidak meningkatkan risiko ASD.

    Studi lain pada 2002 terhadap 537.303 anak di Denmark dengan 82 persen di antaranya telah menerima vaksin MMR. Peneliti menunjukkan adanya risiko autisme yang antara kelompok yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.

    Spesialis psikiatri anak dan remaja di Montenegro, Dr. Ivan Krgovi?, mengatakan, banyak penelitian besar telah dilakukan terhadap sejumlah besar anak selama beberapa tahun. “Tidak ditemukan adanya hubungan antara vaksin MMR dan autisme pada anak,” kata dia dikutip dari Badan Kesehatan Anak Dunia, UNICEF.

    KESIMPULAN

    Hasil verifikasi Tempo tentang klaim angka autisme di Vietnam melonjak gara-gara vaksin adalah keliru.

    Rujukan

    https://x.com/Boediantar4/status/1922940755028349159?t=Mfk1yjs3JXHSxckPkoP3kA&s=08

    https://mvau.lt/media/fbf6ded8-eb0e-4e0d-8a9e-76673559f3f2

    https://web.facebook.com/kajiankeluargainspirasiok/posts/pfbid026FpgMt6W6JxLDqCapaKHq7kvLPX63Lq7SiagiF5sQaY5FRMAT56tqSfenhrJ6mWNl

    https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33PX7TD

    https://www.independent.co.uk/news/world/americas/andrew-wakefield-anti-vaxxer-trump-us-mmr-autism-link-lancet-fake-a8331826.html

    https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/facts.html

    https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2831678/

    https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34850618/#:~:text=M-CHAT%20was%20used%20to,or%201%20in%20132%20children).

    https://www.who.int/vietnam/news/detail/22-06-2015-national-regulatory-authority-of-viet-nam-meets-international-standards-for-vaccine-regulation

    https://www.unicef.org/vietnam/immunization

    https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2275444

    https://www-nejm-org.translate.goog/doi/full/10.1056/NEJMoa021134?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc

    https://www.unicef.org/montenegro/en/stories/mmr-vaccine-does-not-cause-autism /cdn-cgi/l/email-protection#2447414f42454f504564504149544b0a474b0a4d40

    Publish date : 2025-05-20

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.