Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Monday, July 7
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Hoaks: Video Kontroversi Mekah Dipenuhi Atribut dan Pesta LGBTQ+
    CekFakta

    Hoaks: Video Kontroversi Mekah Dipenuhi Atribut dan Pesta LGBTQ+

    Jane DoePublish date2025-05-29
    Bincang Perempuan
    Share
    Facebook

    Berita

    Sebuah akun Instagram dengan nama PixelHELPER, baru-baru ini menampilkan konten yang membuat kaum muslim di Indonesia bereaksi. Pasalnya akun Instagram Pixelhelper tersebut dinilai sudah melecehan dan melakukan penistaan agama Islam. Kemarahan publik memuncak, setelah akun tersebut mengunggah konten yang dianggap menghina simbol suci agama Islam, yaitu Ka’bah. Dalam kontennya, PixelHELPER menampilkan visualisasi atribut dan pesta bertema LGBTQ+ dan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kampanye kesetaraan dan dukungan terhadap hak-hak LGBTQ+ di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

    HASIL CEK FAKTA

    PixelHELPER menuliskan bio singkat terkait dengan hak asasi manusia dan menyebut dirinya sebagai reformasi liberal islam. PixelHELPER juga menuliskan deskripsi akun bahwa mereka adalah Tim A untuk #hakasasimanusia. Kami adalah reformasi liberal Islam ikuti al-Mahdi. PixelHELPER tersebut diketahui sudah mengunggah 1.805 konten di akun tersebut. Jumlah tersebut, disertai dengan ratusan ribu komentar yang menyatakan kemarahan dengan adanya tindakan pengeditan tersebut. Mereka mengklaim bahwa konten ini bertujuan menjadi ruang speak up untuk mendorong penghentian diskriminasi dan hukuman terhadap komunitas LGBTQ+ di wilayah itu.

    Dalam unggahannya yang menuai kecaman itu, terlihat replika Ka’bah yang didominasi warna pelangi. Warna yang selama ini identik dengan simbol komunitas LGBTQ+. Selain itu, tampak pula sekelompok orang yang mengenakan pakaian berwarna pelangi dan putih sedang mengelilingi replika itu, menciptakan kesan visual yang sangat sensitif bagi umat Islam, karena hal ini dianggap bertentangan dengan ajaran islam. Berdasarkan penelusuran fakta oleh tim Bincangperempuan.com menemukan bahwa konten tersebut digunakan melalui teknologi kecerdasar buatan (AI/Artificial Intelegence). Akun tersebut memposting lebih dari 1000 konten, dimana postingan satu minggu yang lalu merupakan konten yang booming dan memicu perhatian umat muslim di dunia terutama di Indonesia.

    Screenshot video yang diunggah akun @PixelHELPER

    Dalam salah satu postingan videonya, berisi sekelompok orang dengan atribut Pelangi (yang menjadi simbol kelompok LGBTQ+) sedang asyik berdansa dan mengelilingi Ka’bah disertai dengan iringan lagu I’m Gay karya Todrick Hall. Akun PixelHELPER diketahui dikelola oleh organisasi aktivis asal Jerman, sebuah negara yang dikenal luas sebagai pendukung kuat hak-hak LGBT. KOMINFO juga mengkonfirmasi bahwa akun tersebut tidak berada di Indonesia, sehingga penanganan yang dilakukan adalah membantu pelarangan konten tersebut karena mengandung pelanggaran dan penghinaan terhadap agama tertentu. Video tersebut telah ditonton lebih dari 8,8 juta kali dan menuai ribuan komentar bernada kecaman. 

    Video editan tersebut diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi gambar Ka’bah. Walaupun teknologi AI membuka banyak peluang dalam dunia digital, penggunaannya tetap harus mempertimbangkan nilai-nilai universal, termasuk toleransi dan rasa hormat terhadap keyakinan agama. Selain itu, konten semacam ini teridentifikasi juga berpotensi melanggar hukum. Khususnya terkait penodaan agama sesuai undang-undang di Indonesia. Ribuan komentar bermunculan,mengecam keras unggahan tersebut dan menyerukan agar akun PixelHELPER segera diblokir dari platform Instagram, dan saat ini akun PixelHELPER sudah tidak dapat ditemukan.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Bincangperempuan.com, video “Mekah Dipenuhi Atribut dan Pesta LGBTQ+” yang beredar tersebut merupakan editan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelegence) yang memuat disinformasi berjenis fabricated content alias hoax.

    RUJUKAN

    Instagram @PixelHELPER

    Publish date : 2025-05-29

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.