Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Video Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir Iran
    CekFakta

    Keliru: Video Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir Iran

    Jane DoePublish date2025-06-23
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    AKUN media sosial Facebook [arsip] mengunggah video ledakan besar pada sebuah area di malam hari dengan klaim video itu adalah bagian dari serangan Amerika Serikat (AS) ke pangkalan nuklir Iran. 

    Dalam video berdurasi delapan detik itu, terdengar suara dentuman besar yang menghasilkan cahaya api dan gumpalan asap tebal di langit malam. Narasi yang menyertai video itu tertulis, “Amerika sudah turun langsung membantu Israel dengan meledakan tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025”.



    Video tersebut beredar di tengah meningkatkan eskalasi konflik Israel dan Iran sejak 13 Juni 2025. Benarkah video tersebut bagian dari serangan Amerika ke fasilitas nuklir Iran?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi video itu melibatkan alat pencarian gambar terbalik, Google Lens, serta membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Faktanya, meskipun Amerika memang benar menyerang Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, tetapi video tersebut bukan bagian dari peristiwa serangan yang terjadi.   

    Tempo menemukan, video identik telah beredar di internet sebelum konflik Israel dan Iran terjadi pada 13 Juni 2025. Video tersebut, pernah ditayangkan oleh akun YouTube Sky News Australia edisi 17 Desember 2024, berjudul Israeli strike on Syria detected by earthquake sensors. 

    Situs The Sun juga mengunggah video yang sama pada 16 Desember 2024. Ledakan kolosal itu menandai “serangan terberat” yang menghantam wilayah Suriah dalam satu dekade terakhir.



    Media NBC News mengidentifikasi, rekaman video itu diambil dari Pelabuhan Tartus yang mengarah ke pegunungan di timur laut kota.  

    Serangan Israel ke Suriah tersebut bertujuan untuk menguasai Dataran Tinggi Golan. Reuters melansir bahwa Israel saat itu sepakat untuk menggandakan populasinya di Dataran Tinggi Golan, setelah pasukan pemberontak menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.  

    Israel menduduki Dataran Tinggi Golan sejak Perang Timur Tengah 1967. Mereka kemudian mencaplok wilayah seluas 460 mil persegi pada tahun 1981, sebuah keputusan sepihak yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

    Serangan Amerika Serikat ke Iran

    Amerika Serikat mengebom tiga lokasi yang mereka klaim sebagai fasilitas nuklir di Iran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz. Serangan itu meningkatkan eskalasi perang antara Israel dan Iran. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang lebih banyak untuk menghilangkan kapasitas nuklir, jika Iran "tidak berdamai". 

    Menurut Deutsche Welle, Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran sebagai bentuk dukungan terhadap Israel. 

    Sementara Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, bereaksi keras terhadap serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran. Melalui pernyataan di media sosial X, negaranya mempertahankan semua opsi untuk membela diri. Ia menyebut serangan AS sebagai "tindakan yang sangat keterlaluan”.

    Tuduhan Israel dan Amerika Serikat bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir, berbeda dengan penilaian internasional. Dikutip dari CNN, komunitas pengawas nuklir internasional termasuk para intelijen Amerika Serikat, menyatakan, program nuklir Iran saat ini bukan untuk senjata. Teheran juga berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak sedang membuat bom.

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video saat Amerika Serikat menyerang Iran adalah keliru.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/watch/?v=1073677254642763

    https://mvau.lt/media/77a76e86-64c2-4196-a811-b57e089c5ae6

    https://www.youtube.com/watch?v=mDUnk2r8kY4

    https://www.thesun.ie/news/14369125/explosion-syria-israel-drops-bomb-strikes-earthquake/

    https://www.nbcnews.com/news/world/israel-syria-tartus-golan-heights-bombing-rcna184324

    https://www.reuters.com/world/middle-east/israel-sees-increased-threat-syria-despite-moderate-tone-rebel-leaders-2024-12-15/

    https://www.nbcnews.com/news/world/israel-syria-tartus-golan-heights-bombing-rcna184324

    https://www.tempo.co/internasional/as-serang-iran-ini-reaksi-negara-negara-eropa-1775482

    https://www.dw.com/id/pascaserangan-as-iran-siapkan-balasan/a-72998813

    https://edition.cnn.com/2025/06/13/middleeast/iran-nuclear-program-explainer-intl-dg /cdn-cgi/l/email-protection#6a090f010c0b011e0b2a1e0f071a0544090544030e

    Publish date : 2025-06-23

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.