Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Video Warga Israel Mengungsi ke Gurun Pasir
    CekFakta

    Keliru: Video Warga Israel Mengungsi ke Gurun Pasir

    Jane DoePublish date2025-07-14
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook yang diklaim sebagai warga Israel yang mengungsi ke padang pasir selama perang Iran-Israel pada 13-23 Juni 2025. 

    Video itu memperlihatkan ribuan orang di kawasan yang menyerupai gurun pasir. Beberapa di antaranya memanggul karung putih. Mereka diklaim sebagai warga Israel yang ingin mengungsi, namun pintu perbatasan ditutup. “Sebelum gencatan senjata, warga Israel mengungsi ke padang pasir,” demikian isi narasi yang beredar.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan warga Israel saat mengungsi ke gurun pasir?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, dan membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya menunjukkan, video tersebut bukan warga Israel yang mengungsi di gurun pasir saat perang Iran-Israel meletus.



    Video yang sama pernah diunggah oleh jurnalis warga asal Gaza di akun Instagram miliknya, mazen_breem, pada 1 Juni 2025. Sesungguhnya video itu tentang warga Palestina yang mencari bahan makanan dari bantuan kemanusiaan, setelah Israel memblokade wilayah tersebut. Blokade tersebut menyebabkan badan Perserikatan Bangsa-bangsa tidak dapat mendistribusikan bantuan kemanusian selama beberapa bulan.

    Israel yang didukung Amerika Serikat kemudian menggelar operasi distribusi kemanusian yang diberikan kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Namun di titik-titik distribusi, warga Gaza yang ingin mendapat bantuan menjadi korban pembunuhan baru.

    Dilansir Tempo, setidaknya 70 orang warga Gaza meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka tindakan tersebut. Penyerangan tak hanya dilakukan oleh personil militer, tetapi juga menggunakan drone tanpa awak dan tank. 

    Sekjen PBB Antonio Guterres menuntut pertanggungjawaban GHF atas pembantaian tersebut.

    Sementara BBC menyatakan, selama Juni 2025, kira-kira 500 orang warga Gaza yang terbunuh dalam situasi yang sama, saat mengambil bantuan yang didistribusikan GHF. Sekitar 4.000 orang lainnya cedera. Para saksi mata dan petugas medis mengatakan pasukan Israel  melakukan penyerangan itu.

    Di sisi lain, militer Israel atau IDF menyatakan mereka melepaskan tembakan peringatan kepada anggota Hamas yang berusaha mengganggu distribusi bantuan itu. Namun, pernyataan itu tidak menjelaskan kenapa anak-anak juga menjadi korban serangan mereka.

    Tempo juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS telah bertemu di Washington, AS, Senin, 7 Juli 2025, untuk membahas rencana gencatan senjata yang awalnya diinisiasi AS.

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menunjukkan warga Israel yang mengungsi ke gurun pasir sebelum gencatan senjata antara militer Israel dan Hamas adalah klaim keliru.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@sriramawati81/video/7520976443812203783?_r=1&_t=ZS-8xrtHbbJ4g1

    https://mvau.lt/media/8ac9e5da-271f-4a90-8fdf-8df445c96cbf

    https://www.facebook.com/reel/721248274202019

    https://www.instagram.com/p/DKXRgRFN4p4/

    https://www.bbc.com/indonesia/articles/c39zz7mxdl9o /cdn-cgi/l/email-protection#bcdfd9d7daddd7c8ddfcc8d9d1ccd392dfd392d5d8

    Publish date : 2025-07-14

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.