Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Raja Salman Kucurkan 500 Juta Dolar AS untuk Palestina
    CekFakta

    Keliru: Raja Salman Kucurkan 500 Juta Dolar AS untuk Palestina

    Jane DoePublish date2025-10-10
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEBUAH video yang mengklaim Raja Salman memberikan hadiah kepada rakyat Palestina beredar di Threads [arsip] pada 6 Oktober 2025. Narasinya menyebut bantuan itu diberikan setelah PBB mengakui kemerdekaan Palestina.

    Video tersebut menampilkan potongan gambar Raja Salman turun dari pesawat, pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, parade militer dengan bendera Arab Saudi, hingga pembagian bantuan makanan. Narasi dalam video menyebutkan, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud memberikan uang senilai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp7,5 triliun kepada rakyat Palestina sebagai hadiah.



    Namun, benarkah Raja Salman memberi hadiah uang kepada rakyat Palestina?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi video itu lewat analisis visual manual, pencarian gambar terbalik, dan alat pendeteksi akal imitasi. Hasilnya menunjukkan, meski 147 negara anggota PBB telah mengakui kemerdekaan Palestina, potongan video itu berasal dari klip lama dan sebagian dibuat dengan akal imitasi. 



    Klip Raja Salman turun dari pesawat identik dengan laporan sejumlah media. BBC menjelaskan, video itu berasal dari kunjungan resmi pertama Sang Raja ke Rusia pada Oktober 2017, ketika eskalator pesawat berlapis emasnya macet dan ia harus menuruni tangga sendiri. The Guardian menulis, kunjungan itu bertujuan memperkuat kerja sama dengan Rusia sekaligus meminta Moskow tidak ikut campur dalam urusan politik Timur Tengah.  



    Klip Netanyahu identik dengan video pidatonya di Sidang Umum PBB pada 26 September 2025. Rekaman resmi acara itu diunggah di situs PBB. Dalam pidato tersebut, Netanyahu membenarkan agresi militer Israel terhadap Palestina dengan alasan serangan Hamas pada 7 Oktober 2025. PBB kemudian menyatakan tindakan Israel termasuk kategori genosida atau upaya pembersihan etnis.



    Sementara klip Raja Salman berjubah kuning pernah dipublikasikan Antara pada April 2019. Video itu memperlihatkan Raja Salman menerima kunjungan Joko Widodo yang saat itu menjabat Presiden RI.



    Potongan video parade militer membawa bendera Arab Saudi yang terdapat dalam rangkaian video yang beredar ditemukan merupakan buatan kecerdasan buatan. Terdapat tanda air bertuliskan ‘Veo’, aplikasi AI generator milik Google.   

    Menurut alat deteksi kecerdasan buatan AI or NOT, kemungkinan 88 persen video itu melibatkan AI. Termasuk audio pada narator juga melibatkan AI dengan kemungkinan 99 persen.

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi video yang menyebutkan Raja Salman memberikan hadiah US$500 juta pada rakyat Palestina setelah kemerdekaannya diakui PBB adalah klaim keliru.

    Rujukan

    https://www.threads.com/@d_hendrisy/post/DPcacy7joOl

    https://perma.cc/PVZ7-AS6U

    https://x.com/bbcworld/status/916287435625164800

    https://www.theguardian.com/world/2017/oct/05/saudi-russia-visit-putin-oil-middle-east

    https://www.antaranews.com/video/830475/presiden-jokowi-bertemu-raja-salman-di-riyadh

    http://aiornot.com /cdn-cgi/l/email-protection#8deee8e6ebece6f9eccdf9e8e0fde2a3eee2a3e4e9

    Publish date : 2025-10-10

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.