Berita
SEBUAH video beredar di X atau Twitter [arsip] dan Threads [arsip] dengan klaim seorang menteri di Mongolia membakar diri karena gagal menjalankan tugas.
Video tersebut menampilkan seorang pria berjas hitam menyiram tubuhnya dengan bahan bakar minyak sebelum menyalakan api hingga tubuhnya terbakar. Dua orang di belakangnya tampak panik dan berusaha menyelamatkan pria itu.
Namun, benarkah menteri di Mongolia yang membakar diri karena merasa gagal menjabat seperti yang disebut dalam klaim?
Video tersebut menampilkan seorang pria berjas hitam menyiram tubuhnya dengan bahan bakar minyak sebelum menyalakan api hingga tubuhnya terbakar. Dua orang di belakangnya tampak panik dan berusaha menyelamatkan pria itu.
Namun, benarkah menteri di Mongolia yang membakar diri karena merasa gagal menjabat seperti yang disebut dalam klaim?
HASIL CEK FAKTA
Tempo memverifikasi video itu menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik dan website kredibel lainnya. Video itu diunggah sekitar 10 tahun yang lalu dan pria di dalamnya bukanlah menteri di Mongolia.
Pria dalam video itu bukan seorang menteri. Dia adalah ketua serikat pekerja di sebuah perusahaan tambang milik negara di Mongolia. Menurut Daily Mail, pria bernama S. Erdene itu membakar diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan pekerja. Aksi itu dilakukan pada November 2015.
“Pemerintah tidak lagi mendukung perusahaan kami, keluarga para pekerja terpaksa kelaparan, inilah sebabnya saya akan membakar diri demi rakyat Mongolia dan anak-anak kami,” katanya sebelum beraksi.
Rekan-rekannya di ruang konferensi pers berusaha memadamkan api sebelum pria itu dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Sekitar 30 hingga 40 persen tubuhnya terbakar, namun ia selamat setelah mendapat perawatan intensif.
Aksi bakar diri itu terjadi saat serikat pekerja memprotes kebijakan pemerintah yang membuka investasi pertambangan untuk Cina, termasuk di area yang sebelumnya dikelola Erdenes Tavan Tolgoi. Langkah tersebut ditempuh pemerintah untuk menggairahkan investasi lokal yang lesu.
Namun serikat pekerja khawatir, investasi dari Cina justru membawa tenaga kerja asing dan mempersempit peluang kerja masyarakat setempat. Mereka juga menolak rencana relokasi kerja yang dinilai merugikan pekerja.
Media Mongolia 24tsag.mn melaporkan, aksi S. Erdene itu mendapat perhatian publik. Perdana Menteri Mongolia saat itu bahkan langsung mengadakan rapat darurat dan memerintahkan Wakil Perdana Menteri memperhatikan kondisi S. Erdene. Direktur utama perusahaan pun dicopot.
Meski begitu, aksi Erdene juga menjadi perdebatan di kalangan warganet di Mongolia. Pasalnya, aksinya bisa saja membahayakan dan tak pantas ditiru. Serikat Pekerja Erdenes Tavan Tolgoi secara resmi menyatakan menyesalkan tindakan ketua mereka itu. Namun serikat pekerja juga menuntut manajemen perusahaan atas tuduhan menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri.
Pria dalam video itu bukan seorang menteri. Dia adalah ketua serikat pekerja di sebuah perusahaan tambang milik negara di Mongolia. Menurut Daily Mail, pria bernama S. Erdene itu membakar diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan pekerja. Aksi itu dilakukan pada November 2015.
“Pemerintah tidak lagi mendukung perusahaan kami, keluarga para pekerja terpaksa kelaparan, inilah sebabnya saya akan membakar diri demi rakyat Mongolia dan anak-anak kami,” katanya sebelum beraksi.
Rekan-rekannya di ruang konferensi pers berusaha memadamkan api sebelum pria itu dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Sekitar 30 hingga 40 persen tubuhnya terbakar, namun ia selamat setelah mendapat perawatan intensif.
Aksi bakar diri itu terjadi saat serikat pekerja memprotes kebijakan pemerintah yang membuka investasi pertambangan untuk Cina, termasuk di area yang sebelumnya dikelola Erdenes Tavan Tolgoi. Langkah tersebut ditempuh pemerintah untuk menggairahkan investasi lokal yang lesu.
Namun serikat pekerja khawatir, investasi dari Cina justru membawa tenaga kerja asing dan mempersempit peluang kerja masyarakat setempat. Mereka juga menolak rencana relokasi kerja yang dinilai merugikan pekerja.
Media Mongolia 24tsag.mn melaporkan, aksi S. Erdene itu mendapat perhatian publik. Perdana Menteri Mongolia saat itu bahkan langsung mengadakan rapat darurat dan memerintahkan Wakil Perdana Menteri memperhatikan kondisi S. Erdene. Direktur utama perusahaan pun dicopot.
Meski begitu, aksi Erdene juga menjadi perdebatan di kalangan warganet di Mongolia. Pasalnya, aksinya bisa saja membahayakan dan tak pantas ditiru. Serikat Pekerja Erdenes Tavan Tolgoi secara resmi menyatakan menyesalkan tindakan ketua mereka itu. Namun serikat pekerja juga menuntut manajemen perusahaan atas tuduhan menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim dalam video yang menyebutkan menteri Mongolia membakar diri karena menyesal gagal menjalankan tugas adalah klaim keliru.
Rujukan
Publish date : 2025-10-15

