Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Benar: Video Warga Asmat Papua Meninggal Ditembak TNI pada September 2025
    CekFakta

    Benar: Video Warga Asmat Papua Meninggal Ditembak TNI pada September 2025

    Jane DoePublish date2025-10-16
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEBUAH video beredar di Instagram [arsip] dengan klaim bahwa TNI menembak warga Asmat, Papua, hingga tewas. Video itu memperlihatkan sejumlah warga meratapi sosok seorang pemuda Asmat yang terbaring di atas lantai.

    Informasi dalam video itu menyebut pemuda Asmat yang ditembak TNI itu bernama Irenius Baotaipota, 21 tahun, dari Distrik Safan, Kampung Simsagar. Ia tewas ditembak anggota TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif 123/Rajawali yang bertugas di Asmat. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 27 September 2025.



    Benarkah video yang beredar itu adalah pemuda suku Asmat bernama Irenius Baotaipota, yang ditembak TNI?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi konten tersebut dengan pencarian gambar terbalik dan mewawancarai lembaga pemantau hak asasi manusia. Hasilnya, pria dalam video itu merupakan korban penembakan aparat TNI di Asmat. 

    Menggunakan Google Reverse Image, video reels serupa diunggah oleh warga Papua Beny Pakage di Facebook pada 28 September 2025. Ia menulis bahwa tewasnya pemuda Asmat itu terjadi sehari sebelumnya pada 27 September. 

    Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, membenarkan informasi dalam video itu. “Iya, betul,” ujarnya kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan, Selasa, 14 Oktober 2025.

    Berdasarkan catatan Amnesty International, peristiwa penembakan itu terjadi pada Sabtu, 27 September 2025 dan menewaskan Irenius Baotaipota, 21 tahun. Anggota Satgas Yonif 123/Rajawali di Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan diduga menjadi pelaku penembakan tersebut. 

    Tak hanya merenggut satu nyawa, penembakan tersebut juga melukai tiga warga lainnya, yaitu Petrus Bakas, Gerfas Yaha, dan seorang anak di bawah umur, Erik Amiyaram. 

    Peristiwa itu kemudian memicu amarah warga yang menuntut pertanggungjawaban, hingga berujung pembakaran pos TNI di Asmat. Sejumlah media kredibel seperti Kompas TV, BBC Indonesia, dan Kumparan turut memberitakannya.

    Peristiwa tragis ini, kata Usman, semakin menegaskan pendekatan keamanan bersenjata di Tanah Papua terus memunculkan korban dari kalangan warga sipil yang tak bersalah. Ia mengingatkan bahwa dari perspektif HAM, setiap orang berhak atas hidup dan perlakuan yang manusiawi. 

    “Tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kekerasan oleh aparat negara terhadap warga sipil,” katanya. 

    Usman mendesak adanya penyelidikan independen yang transparan dan imparsial untuk mengungkap kebenaran serta menuntut pertanggungjawaban hukum bagi pelaku dan komandannya. Sebab, tragedi ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi negara, terutama pemerintah dan TNI, untuk mengevaluasi kembali penempatan pasukan non-organik di wilayah sipil Papua.

    “Tidak cukup hanya melibatkan tim internal TNI, namun juga lembaga negara lainnya seperti Komnas HAM dan lembaga-lembaga terkait lainnya,” ujarnya.

    Senada dengan Amnesty International, Koalisi Penegak Hukum dan Hak Asasi Manusia Papua mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto segera memproses hukum anggotanya yang telah menyalahgunakan tugas dan kewenangan. Koalisi sejumlah organisasi hak asasi manusia itu meyakini, tindakan anggota Satgas Yonif 123/Rajawali itu termasuk pelanggaran HAM dan menyalahgunakan senjata api.

    Dilansir dari Tempo, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan berdalih bahwa kejadian ini berawal saat Prajurit TNI dari Satgas 123/Rajawali berupaya menenangkan warga setempat yang mabuk.

    Versi Candra, prajurit itu menilai orang mabuk itu membahayakan masyarakat, bahkan menyebabkan dua warga lainnya terluka. Kemudian prajurit terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan, namun menyebabkan 1 orang masyarakat meninggal dunia.

    Polisi Militer dari Kodam XVII/Cenderawasih mengklaim tengah mendalami peristiwa penembakan oleh prajurit TNI itu. 

    "Saat ini peristiwa tersebut sedang didalami oleh penyidik polisi militer," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Freddy Ardianzah sebagaimana diberitakan Tempo, Selasa, 30 September 2025.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, video dengan klaim bahwa pemuda suku Asmat bernama Irenius Baotaipota meninggal akibat ditembak TNI adalah benar.

    Rujukan

    https://www.instagram.com/reel/DPH-GvwE1Qo

    https://perma.cc/3WSX-VBKY

    https://web.facebook.com/reel/692309429877230

    https://www.youtube.com/shorts/n5ynK5fDI9I

    https://www.bbc.com/indonesia/articles/cj4y049dj1vo

    https://www.instagram.com/reel/DPIq-vUDM9D/

    https://www.tempo.co/hukum/koalisi-penegak-hukum-papua-minta-panglima-tni-usut-penembakan-di-asmat-2074638

    https://www.tempo.co/politik/polisi-militer-dalami-penembakan-oleh-prajurit-tni-yang-sebabkan-warga-di-asmat-tewas-2074792

    Publish date : 2025-10-16

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.