Berita
SEBUAH akun TikTok [arsip] pada 7 Oktober 2025 mengunggah video dengan klaim bahwa kawasan Raja Ampat berwarna merah sebagai dampak pertambangan.
Video itu menampilkan air dan tanah yang berada di sebuah tebing di pinggir Pantai berwarna merah. Air merah tersebut mengalir ke laut hingga laut pun ikut tercemar dengan warna merahnya.
Namun benarkah video tersebut adalah kawasan Raja Ampat?
Video itu menampilkan air dan tanah yang berada di sebuah tebing di pinggir Pantai berwarna merah. Air merah tersebut mengalir ke laut hingga laut pun ikut tercemar dengan warna merahnya.
Namun benarkah video tersebut adalah kawasan Raja Ampat?
HASIL CEK FAKTA
Tempo memverifikasi konten itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, video yang beredar merupakan fenomena alam yang berada di Iran.
Video yang identik pernah diunggah oleh akun Instagram @elledgy_magazine pada 14 Februari 2025 dan situs CNN pada 22 Februari 2025. Menurut Badan Pariwisata Iran, penyebab warna merah karena tanahnya mengandung kadar besi oksida yang tinggi.
Situs NDTV melansir bahwa pantai di Pulau Pelangi di Selat Hormuz ini merupakan tujuan wisata populer di Iran karena tanahnya yang berwarna merah alami.
Fenomena 'merah darah' yang aneh namun unik ini menjadi daya tarik sepanjang tahun di pesisir pantai, yang disebabkan oleh tingginya kandungan oksida besi di tanah vulkanik. Mineral-mineral ini berpadu dengan pasang surut air laut yang deras sehingga garis pantai menjadi merah cerah.
Pemandangan unik itu telah memikat dan mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Penonton penasaran dan mungkin sedikit takut setelah melihat video pantai yang bersinar merah terang setelah hujan deras. Banyak yang menyebutnya "hujan darah", sementara yang lain terpesona oleh pemandangan yang tidak biasa ini.
Kerusakan Raja Ampat karena Tambang
Meski video tersebut bukan berasal dari Raja Ampat, namun kawasan itu memang berada di bawah bayang-bayang dampak tambang. Sebelumnya, pemerintah mencabut empat izin tambang nikel dicabut setelah mendapatkan protes dari masyarakat. Satu izin yang dimiliki PT Gag Nikel ditangguhkan.
Namun, pada September lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan izin operasi kepada PT Gag Nikel tersebut.
Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengkritik, keputusan itu melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Pertambangan di kawasan Raja Ampat akan merusak masa depan ekosistem terumbu karang di wilayah itu.
Pilihan editor: Izinkan Tambang Nikel Raja Ampat Beroperasi Lagi, Pemerintah Dinilai Serakah
Video yang identik pernah diunggah oleh akun Instagram @elledgy_magazine pada 14 Februari 2025 dan situs CNN pada 22 Februari 2025. Menurut Badan Pariwisata Iran, penyebab warna merah karena tanahnya mengandung kadar besi oksida yang tinggi.
Situs NDTV melansir bahwa pantai di Pulau Pelangi di Selat Hormuz ini merupakan tujuan wisata populer di Iran karena tanahnya yang berwarna merah alami.
Fenomena 'merah darah' yang aneh namun unik ini menjadi daya tarik sepanjang tahun di pesisir pantai, yang disebabkan oleh tingginya kandungan oksida besi di tanah vulkanik. Mineral-mineral ini berpadu dengan pasang surut air laut yang deras sehingga garis pantai menjadi merah cerah.
Pemandangan unik itu telah memikat dan mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Penonton penasaran dan mungkin sedikit takut setelah melihat video pantai yang bersinar merah terang setelah hujan deras. Banyak yang menyebutnya "hujan darah", sementara yang lain terpesona oleh pemandangan yang tidak biasa ini.
Kerusakan Raja Ampat karena Tambang
Meski video tersebut bukan berasal dari Raja Ampat, namun kawasan itu memang berada di bawah bayang-bayang dampak tambang. Sebelumnya, pemerintah mencabut empat izin tambang nikel dicabut setelah mendapatkan protes dari masyarakat. Satu izin yang dimiliki PT Gag Nikel ditangguhkan.
Namun, pada September lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan izin operasi kepada PT Gag Nikel tersebut.
Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengkritik, keputusan itu melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Pertambangan di kawasan Raja Ampat akan merusak masa depan ekosistem terumbu karang di wilayah itu.
Pilihan editor: Izinkan Tambang Nikel Raja Ampat Beroperasi Lagi, Pemerintah Dinilai Serakah
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Raja Ampat berwarna merah adalah menyesatkan.
Rujukan
https://www.tiktok.com/@adikarta55/video/7558329720136371464?_r=1&_t=ZS-90XqgUcnQns
https://www.instagram.com/reel/DGBe0GWol8g
https://edition.cnn.com/2025/03/10/world/video/iran-red-rainwater-ldn-digvid
https://www.ndtv.com/offbeat/watch-iran-beach-turns-bright-red-after-mysterious-blood-rain-7913268
Publish date : 2025-10-17

