Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Menyesatkan: Video Raja Ampat Berwarna Merah
    CekFakta

    Menyesatkan: Video Raja Ampat Berwarna Merah

    Jane DoePublish date2025-10-17
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEBUAH akun TikTok [arsip] pada 7 Oktober 2025 mengunggah video dengan klaim bahwa kawasan Raja Ampat berwarna merah sebagai dampak pertambangan. 

    Video itu menampilkan air dan tanah yang berada di sebuah tebing di pinggir Pantai berwarna merah. Air merah tersebut mengalir ke laut hingga laut pun ikut tercemar dengan warna merahnya.



    Namun benarkah video tersebut adalah kawasan Raja Ampat?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi konten itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, video yang beredar merupakan fenomena alam yang berada di Iran.

    Video yang identik pernah diunggah oleh akun Instagram @elledgy_magazine pada 14 Februari 2025 dan situs CNN pada 22 Februari 2025. Menurut Badan Pariwisata Iran, penyebab warna merah karena tanahnya mengandung kadar besi oksida yang tinggi.



    Situs NDTV melansir bahwa pantai di Pulau Pelangi di Selat Hormuz ini merupakan tujuan wisata populer di Iran karena tanahnya yang berwarna merah alami.

    Fenomena 'merah darah' yang aneh namun unik ini menjadi daya tarik sepanjang tahun di pesisir pantai, yang disebabkan oleh tingginya kandungan oksida besi di tanah vulkanik. Mineral-mineral ini berpadu dengan pasang surut air laut yang deras sehingga garis pantai menjadi merah cerah.

    Pemandangan unik itu telah memikat dan mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Penonton penasaran dan mungkin sedikit takut setelah melihat video pantai yang bersinar merah terang setelah hujan deras. Banyak yang menyebutnya "hujan darah", sementara yang lain terpesona oleh pemandangan yang tidak biasa ini.

    Kerusakan Raja Ampat karena Tambang

    Meski video tersebut bukan berasal dari Raja Ampat, namun kawasan itu memang berada di bawah bayang-bayang dampak tambang. Sebelumnya, pemerintah mencabut empat izin tambang nikel dicabut setelah mendapatkan protes dari masyarakat. Satu izin yang dimiliki PT Gag Nikel ditangguhkan.

    Namun, pada September lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan izin operasi kepada PT Gag Nikel tersebut. 

    Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengkritik, keputusan itu melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Pertambangan di kawasan Raja Ampat akan merusak masa depan ekosistem terumbu karang di wilayah itu.

    Pilihan editor: Izinkan Tambang Nikel Raja Ampat Beroperasi Lagi, Pemerintah Dinilai Serakah

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Raja Ampat berwarna merah adalah menyesatkan.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@adikarta55/video/7558329720136371464?_r=1&_t=ZS-90XqgUcnQns

    https://perma.cc/DUY2-J54L

    https://www.instagram.com/reel/DGBe0GWol8g

    https://edition.cnn.com/2025/03/10/world/video/iran-red-rainwater-ldn-digvid

    https://www.ndtv.com/offbeat/watch-iran-beach-turns-bright-red-after-mysterious-blood-rain-7913268

    https://www.tempo.co/lingkungan/izinkan-tambang-nikel-raja-ampat-beroperasi-lagi-pemerintah-dinilai-serakah--2068471

    Publish date : 2025-10-17

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.