Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Menyesatkan: Air Rebusan Tanaman Ciplukan Sembuhkan Stroke
    CekFakta

    Menyesatkan: Air Rebusan Tanaman Ciplukan Sembuhkan Stroke

    Jane DoePublish date2025-11-05
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    KONTEN di Facebook [arsip] pada 12 Oktober 2025 mengklaim air rebusan tanaman ciplukan dapat menyembuhkan stroke. Pengunggah menampilkan foto tanaman dan buah ciplukan. Unggahan ini telah dibagikan lebih dari seribu kali dan menerima 270 komentar. 



    Namun, benarkah air rebusan tanaman ciplukan dapat mengatasi stroke?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi klaim ini dengan mewawancarai dokter spesialis saraf dan menelusuri riset-riset kredibel. Hasil pemeriksaan menunjukkan buah ciplukan memang memiliki sifat antioksidan, tetapi konsumsi ciplukan tidak bisa menggantikan terapi medis untuk pasien stroke.

    Dokter spesialis neurologi RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, M. Reza Fathoni, Sp.N, menjelaskan masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah ciplukan dibanding daunnya. Buah ini mengandung karotenoid dan vitamin C yang bersifat antioksidan. Efeknya bisa membantu memperbaiki daya ingat, namun tidak signifikan. Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan efektivitas ciplukan untuk mengobati stroke, termasuk air rebusan daunnya. 

    “Untuk rebusan daun, masih perlu dikaji lebih dalam,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 31 Oktober 2025.

    Reza menambahkan, buah ciplukan boleh dikonsumsi sebagai makanan tambahan karena kandungan nutrisinya. Namun ia menegaskan pasien stroke tetap membutuhkan terapi medis dan tidak bisa hanya mengandalkan ciplukan.

    Jurnal tinjauan Antioxidants tahun 2025 mencatat ekstrak dan senyawa dari ciplukan atau Physalis angulata memiliki potensi farmakologis untuk penyakit terkait sistem saraf pusat dan sindrom metabolik. Potensi ini berasal dari kandungan bioaktif seperti physalins dan withanolides yang menunjukkan interaksi stabil dan afinitas pengikatan yang baik terhadap enzim.

    Penelitian Badan Pengembangan Bioteknologi Nasional Nigeria juga menemukan ekstrak etanol dan fraksi daun Physalis angulata memiliki kemampuan kuat menangkap radikal bebas. Sifat antioksidan ini penting untuk mencegah penyakit akibat radikal bebas, termasuk gangguan saraf degeneratif. Namun para peneliti menegaskan pemanfaatan ciplukan masih harus dieksplorasi lebih jauh sebelum bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit terkait radikal bebas.

    Penyembuhan Stroke

    Reza Fathoni menjelaskan, stroke umumnya dipicu oleh hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes sehingga terapi terhadap kondisi tersebut tidak boleh dihentikan. Obat darah tinggi atau diabetes harus diminum seumur hidup karena aman dan memberi perlindungan pada jantung, otak, serta tidak merusak ginjal.

    Jika stroke disebabkan sumbatan di otak, pasien wajib mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup untuk mencegah serangan ulang. Terapi pemulihan juga mencakup obat pelindung saraf, vitamin otak, dan obat tambahan sesuai gejala seperti nyeri bahu atau gangguan tidur.

    Selain obat, fisioterapi menjadi bagian penting pemulihan fungsi tubuh. Fisioterapi idealnya dilakukan dalam enam bulan pertama pasca-serangan agar proses neuroplastisitas atau pemulihan jaringan otak berjalan optimal.

    Ia mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap klaim herbal yang belum terbukti. Stroke penyakit serius, sehingga pengobatan medis yang tepat dan konsisten tetap menjadi kunci, disertai pola hidup sehat dan fisioterapi.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa ciplukan dapat menyembuhkan stroke menyesatkan.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid031hWgBgPosFaxYrYvXVE1DF6gaiKg6EpHTV6p3m1ceD92sYi6HGByA3Yfz57wjumNl&id=61554534443949&__cft__[0]=AZVh0RBjVDqxOdU4RHUdZLMh6trn5yra8DyLdnUBOnEeisRa5kKpds8nP8YYa8Vn3yfLseGLfF2xfjjVAyU-PezuMnaG5IKHPVBu-QEZu_0AtwIGENsU89QDPponi4t99Onzc5ogZuuq6yNYjQKrL4J_dip98CCAY7lzcHuAz9_HjA&__tn__=%2CO%2CP-R

    https://perma.cc/D4E9-YPCL

    https://www.mdpi.com/2076-3921/14/3/246

    https://tmr.scione.com/cms/fulltext.php?id=132

    Publish date : 2025-11-05

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.