Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Banyaknya Kasus Keracunan MBG untuk Menjatuhkan Prabowo
    CekFakta

    Keliru: Banyaknya Kasus Keracunan MBG untuk Menjatuhkan Prabowo

    Jane DoePublish date2025-11-20
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    KONTEN dengan klaim kasus keracunan MBG bertambah setelah Presiden Prabowo berpidato di PBB, beredar di TikTok [arsip]. Klaim itu juga menyebutkan bahwa kasus-kasus keracunan yang terjadi dianggap janggal dan diduga sengaja untuk menjatuhkan Presiden Prabowo.

    Video itu memuat teks lengkap sebagai berikut: “Perhatiin deh, semenjak Pak Prabowo berpidato di PBB, makin banyak kasus MBG yang gak masuk akal. Harus diusut, pasti ada sabotase untuk jatuhin Pak Prabowo”.



    Benarkah banyaknya kasus MBG mencuat untuk menjatuhkan Presiden Prabowo?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo menelusuri klaim itu lewat sumber kredibel dan wawancara dengan pengamat pendidikan. Hasilnya, lonjakan kasus MBG tidak terkait pidato Prabowo di PBB maupun skenario politik. Kementerian Kesehatan menjelaskan keracunan muncul akibat paparan bakteri, virus atau zat kimia, bukan karena manuver menjatuhkan Presiden.

    Jaringan Pemantau Pendidikan mencatat 16.109 korban keracunan sejak program makan bergizi gratis berjalan pada 6 Januari hingga 31 Oktober 2025. Koordinator Pengamat Pendidikan JPPI Ubaid Matraji menyebut kasus pada September dan Oktober mencapai 6.823, naik dari 2.226 pada Agustus. Data ini menegaskan persoalan utama berada pada higienitas dan pengawasan rantai pangan, bukan pidato di international forum.  

    Lima provinsi dengan korban keracunan MBG terbanyak yakni Jawa Barat dengan 549 korban, DI Yogyakarta dengan 491 korban, Jawa Tengah 270 korban, Sumatera Utara 99 korban, dan Nusa Tenggara Barat 84 korban.

    “Hasil pantauan JPPI angka kasus MBG terus meningkat, terutama tiga bulan terakhir,” kata Ubaid Matraji kepada Tempo, Selasa, 18 Oktober 2025.

    Namun, kasus  keracunan yang terjadi tak berkaitan dengan pidato Prabowo di PBB. atau agenda menjatuhkan Prabowo. Menurut Ubaid, banyaknya kasus keracunan karena tata kelola yang buruk seperti belum adanya standar operasional MBG.

    Selain itu, menurut Ubaid, meski banyak dapur yang tidak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, namun masih diperbolehkan beroperasi. “Masalahnya tidak hanya soal keracunan, tapi juga makanan yang tidak berkualitas dan tidak bergizi,” kata dia.

    Penyebab Keracunan Versi Pemerintah

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemicu keracunan MBG berasal dari bakteri, virus, hingga zat kimia. Delapan bakteri yang teridentifikasi ialah salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella.

    Kementerian juga menemukan dua virus yakni norovirus atau rotavirus serta hepatitis A. Pemicu dari zat kimia mencakup nitrit dan scombrotoxin atau histamine.

    Kepala BGN Dadan Hindayana membenarkan lonjakan keracunan pada September dan Oktober. Ia menyebut banyak dapur MBG tidak mematuhi standar operasional yang sudah ditetapkan sehingga prosedur keamanan pangan kerap terabaikan. “Kejadian itu rata-rata muncul karena SOP tidak dipatuhi dengan saksama,” ujar Dadan.

    Pilihan editor: Menteri Budi Gunadi Beberkan Penyebab Keracunan MBG

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim semakin banyak kasus MBG mencuat untuk menjatuhkan nama Prabowo karena pidatonya di PBB adalah klaim keliru.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@imamsuprayogi183/video/7554557424926051595?_r=1&_t=ZS-91Sc95pcWCC

    https://perma.cc/GMU6-TUUD

    https://www.tempo.co/politik/jppi-kasus-keracunan-mbg-tembus-16-109-orang-per-31-oktober-2025-2086363

    https://www.tempo.co/politik/jppi-jumlah-korban-keracunan-mbg-kembali-naik-mencapai-13-168-orang-2081242

    https://www.tempo.co/politik/menteri-budi-gunadi-beberkan-penyebab-keracunan-mbg-2075119 /cdn-cgi/l/email-protection#187b7d737e79736c79586c7d756877367b7736717c

    Publish date : 2025-11-20

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.