Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Sunday, July 13
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[HOAKS] Video Kemunculan Burung Garuda pada 2024
    CekFakta

    [HOAKS] Video Kemunculan Burung Garuda pada 2024

    Jane DoePublish date2024-11-07
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com- Beredar video dalam unggahan media sosial yang diklaim memperlihatkan seekor burung garuda di sebuah pegunungan. 

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampikan penampakan burung garuda muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. 

    Dalam video yang beredar pada Oktober dan November 2024 itu, tampak beberapa orang sedang menyaksikan sebuah burung dengan ukuran besar sedang mengepakkan sayapnya.

    Video diberi keterangan: 

    BURUNG GARUDA YG MENJADI LAMBANG NEGARA INDONESIA TERNYATA BUKAN MITOS

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim memperlihatkan burung garuda

    HASIL CEK FAKTA

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Yandex.

    Hasilnya video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Denise vieira pinto pada tahun 2014 dengan judul "Liberation Condor".

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen pelepasan burung kondor Andes bernama Sayani yang ditemukan tidak bisa terbang di wilayah Catamarca, Argentina pada tahun 2012.

    Sebelum dilepas, burung itu sempat dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires sebagai bagian dari upaya konservasi burung kondur Andes.

    Berdasarkan pemeriksaan, Sayani mengalami dehidrasi dan kekurangan berat badan, kemungkinan disebabkan karena keracunan. 

    Setelah pulih, Sayani kemudian dilepaskan di lereng pegunungan Portezuelo, Sierra de Ancasti, Argentina. 

    Sehingga, dapat dipastikan burung yang ada dalam video bukan garuda, melainkan  burung kondor Andes. 

    Dikutip dari laman Museum Nasional Indonesia, nama garuda berasal dari kata Sanskerta.

    Garuda digambarkan sebagai kendaraan (wahana) Dewa Wisnu yang dipercaya merupakan Sang Pemelihara Alam Semesta dalam agama Hindu. 

    Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang serta tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Garuda juga digunakan sebagai lambang kerajaan Airlangga pada abad ke-11 Masehi.

    Adapun konten ini merupakan hoaks berulang yang sudah muncul sejak 2022. Kompas.com pernah membongkarnya, misalnya di tulisan ini dan ini.

    KESIMPULAN

    Video yang diklaim menampilkan penampakan burung garuda tidak benar atau hoaks. Informasi dalam video itu keliru.

    Faktanya, hewan yang ada dalam video adalah burung kondor Andes yang dilepaskan di lereng pegunungan Portezuelo, Sierra de Ancasti, Argentina. Hoaks ini sudah muncul sejak 2022.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/791593322880502

    https://www.facebook.com/reel/8505409966174217

    https://www.facebook.com/reel/932480725411358

    https://www.youtube.com/watch?v=smp26FuPHo8

    https://www.museumnasional.or.id/4378/

    https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/25/133042582/hoaks-video-penampakan-burung-garuda

    https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/20/164008482/hoaks-burung-garuda-muncul-di-hutan-gunung-penanggungan-jawa-timur

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2024-11-07

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.