Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Saturday, July 12
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Hoaks Video Burung Bertopi dari Kalimantan
    CekFakta

    Hoaks Video Burung Bertopi dari Kalimantan

    Jane DoePublish date2024-12-05
    Tirto.id
    Share
    Facebook

    Berita

    tirto.id - Sebuah unggahan video, yang memperlihatkan burung yang memiliki bulu di bagian kepala menyerupai topi mahkota, memantik perbincangan di media sosial. Sejumlah akun di Facebook bahkan berspekulasi bahwa hewan tersebut merupakan burung langka yang hanya terdapat di pedalaman Pulau Kalimantan.

    Narasi tersebut diunggah oleh sejumlah akun di Facebook yaitu akun “Siti Hamidah” (arsip) pada Sabtu (31/8/2024), “Jeng Sri Nganjuk”(arsip) pada Selasa (3/9/2024) dan “Junijar Hasibuan”(arsip) pada Minggu (17/11/2024) dan “Pereslin Abraham” (arsip) pada Senin (18/11/2024).

    “Viral sampai keluar negri ini burung. Burung bertopi mahkota dari Kalimantan. Ga nemu keterangan Kalimantan bagian mana, temen-temen dari Kalimantan ada yang taukah? Ini beneran ada apa engga. Sebelum mulai kerja malah bahas burung,” bunyi keterangan takarir salah satu unggahan tersebut.

    Sepanjang Minggu (17/11/2024) hingga Kamis (5/12/2024) atau selama 18 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 37 tanda suka dan 34 komentar. Lantas, bagaimana kebenaran video tersebut?

    HASIL CEK FAKTA

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto menonton secara utuh salah satu video yang disertakan dari awal hingga akhir.

    Video tersebut memang memperlihatkan dua ekor burung yang nampak memiliki bulu di bagian kepala yang menyerupai topi. Namun, kami melihat kejanggalan dalam video tersebut khususnya pada detik ke 22-26.

    Bagian menyerupai topi pada kepala burung tiba-tiba hilang secara tidak natural dalam video dan nampak seperti hasil suntingan. Anehnya lagi, bagian menyerupai topi itu kembali muncul pada detik ke-26. Kejanggalan tersebut mengindikasikan adanya ciri-ciri penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan video.

    Tirto kemudian mengunduh video tersebut lalu menelusurinya dengan menggunakan perangkat pemindai AI, Hive Moderation. Sebagai informasi, Hive Moderation merupakan sebuah perangkat yang dapat membantu mendeteksi kemungkinan konten berbasis AI dalam bentuk gambar, video dan teks.

    Hasil penelusuran menggunakan Hive Moderation menunjukkan, video burung bertopi yang disertakan dalam unggahan memiliki skor nilai 99,8 persen kemungkinan dibuat menggunakan teknologi AI.

    Sebagai informasi, unggahan tersebut juga menyertakan foto burung bertopi yang sama. Dengan menggunakan perangkat Hive Moderation, kami juga menelusuri keaslian foto tersebut.

    Senada, hasil analisis Hive Moderation menunjukkan, foto burung bertopi yang disertakan dalam unggahan juga memiliki skor nilai 99,8 persen kemungkinan dibuat menggunakan teknologi AI.

    Tirto lalu menelusuri kebenaran klaim yang menyatakan bahwa burung bertopi itu merupakan hewan langka yang berasal dari pedalaman Pulau Kalimantan. Hasilnya, kami tidak menemukan satupun adanya bukti keberadaan hewan tersebut sebagai hewan langka yang diklaim berasal dari Pulau Kalimantan.

    Pencarian menggunakan kata kunci “Burung Bertopi Langka dari Pedalaman Kalimantan” justru mengarahkan kami ke artikel pemeriksaan fakta yang diunggah di situs resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Komdigi menyatakan bahwa video burung bertopi yang diklaim berasal dari pedalaman Pulau Kalimantan adalah hoaks. Serupa dengan penelusuran Tirto, video tersebut kemungkinan besar diduga merupakan hasil manipulasi menggunakan AI.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta, tidak ditemukan bukti adanya burung bertopi yang diklaim berasal dari pedalaman Pulau Kalimantan.

    Hasil penelusuran menggunakan perangkat pemindai AI Hive Moderation menunjukan, bahwa video burung bertopi yang disertakan dalam unggahan memiliki skor sebesar 99,8 persen dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pun foto yang disertakan juga kemungkinan besar merupakan hasil buatan AI.

    Jadi, informasi dalam video yang menunjukan adanya burung bertopi yang diklaim berasal dari pedalaman Pulau Kalimantan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

    https://web.facebook.com/watch/?v=885454756834415

    https://web.facebook.com/reel/335341589572027

    https://archive.ph/5POXx

    https://web.facebook.com/junijar/posts/pfbid02D9Y9RA9zia6YxcrVHNFR6whkbkwnj8xjvWbPpN7LrSo6gTrE2o7JEHZiWv5Btvol

    https://archive.ph/pW7e4

    https://web.facebook.com/100022693811086/posts/456991383690223/

    https://archive.ph/EGRcp

    https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection

    https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-burung-bertopi-merak-langka-asal-pulau-kalimantan

    Publish date : 2024-12-05

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.