Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Tuesday, July 15
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[HOAKS] Elon Musk Resmi Akuisisi TikTok dan Ganti Namanya Jadi X-Videos
    CekFakta

    [HOAKS] Elon Musk Resmi Akuisisi TikTok dan Ganti Namanya Jadi X-Videos

    Jane DoePublish date2025-01-22
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif atau Instruksi Presiden untuk menunda penutupan TikTok.

    Perintah itu mewajibkan TikTok memisahkan diri dari perusahaan induknya, ByteDance, dalam 75 hari ke depan. Jika masih ingin beroperasi di AS, TikTok wajib dijual ke entitas AS.

    Lantas, beredar narasi yang menyebutkan CEO Tesla sekaligus pemilik platform media sosial X, Elon Musk telah resmi mengakuisisi TikTok.

    TikTok disebut telah berganti nama menjadi "X-Videos".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi Elon Musk resmi mengakuisisi TikTok disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (22/1/2025):

    Elon Musk officially announces the successful acquisition of TikTok and plans to rename it "X-videos," with a purchase price that doubles that of acquiring X.

    Berikut terjemahannya:

    Elon Musk secara resmi mengumumkan keberhasilan akuisisi TikTok dan berencana mengganti namanya menjadi "X-videos", dengan harga pembelian dua kali lipat dari harga akuisisi X.

    HASIL CEK FAKTA

    TikTok sempat berhenti beroperasi selama lebih dari 12 jam setelah Mahkamah Agung AS menguatkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual asetnya sebagai syarat agar dapat beroperasi di AS.

    Donald Trump mengeluarkan Instruksi Presiden terkait penundaan pemblokiran TikTok di AS. Dokumennya dapat dilihat di sini.

    Setelah bertemu dengan pemilik TikTok, Trump menyarankan agar perusahaan AS dapat membeli media sosial tersebut dan membagi keuntungannya dengan pemerintah.

    Trump mengajukan proposal agar pemerintah AS mendapat separuh kepemilikan TikTok bersama-sama.

    Presiden ke-47 AS itu juga menyatakan, bahwa dirinya terbuka bagi Elon Musk untuk membeli TikTok.

    "Saya akan membelinya, jika dia (Elon Musk) ingin membelinya, ya," kata Trump pada Selasa (21/1/2025) dikutip dari USA Today.

    Nama Elon Musk muncul sebagai pembeli potensial beberapa hari sebelum aplikasi tersebut ditutup di AS.

    Dikutip dari BBC, ada nama-nama lain yang muncul sebagai pembeli potensial.

    Misalnya, bintang YouTube MrBeast, yang mengunggah video perjalanan jet pribadi untuk membuat penawaran resmi ke pihak TikTok.

    Akan tetapi, tidak ada rincian lebih lanjut terkait perjalanan tersebut.

    Perusahaan, miliarder, dan selebritas lain telah menyatakan minatnya untuk membeli TikTok, termasuk mantan Menteri Keuangan Trump, Steven Mnuchin dan investor dari acara TV Shark Tank, Kevin O'Leary.

    Dilansir Associated Press, miliarder dan pengusaha real estate Frank McCourt dan kelompok advokasi internetnya baru-baru ini mengumumkan telah mengajukan proposal untuk membeli situs media sosial dari ByteDance.

    Analis Wedbush Dan Ives memperkirakan, TikTok bernilai lebih dari 100 miliar dollar AS lengkap dengan algoritmanya, dan berpotensi mencapai 200 miliar dollar AS.

    "Tanpa algoritma, biayanya mencapai 40-50 miliar dollar AS," kata Ives.

    Kendati demikian, hingga Rabu (22/1/2025), belum ada yang secara resmi membeli TikTok.

    Berdasarkan pantauan Tim Cek Fakta Kompas.com, platform media sosial tersebut masih bernama TikTok dan belum berganti.

    KESIMPULAN

    Narasi yang mengeklaim Elon Musk resmi membeli TikTok dan mengganti namanya menjadi X-Videos merupakan hoaks.

    Trump mengeluarkan Instruksi Presiden yang mewajibkan TikTok menjual kepemilikannya pada perusahaan AS.

    Sejumlah miliarder berminat membeli TikTok, seperti Frank McCourt, bintang YouTube MrBeast, dan mantan Menteri Keuangan Trump, Steven Mnuchin.

    Namun, hingga Rabu (22/1/2025), belum ada yang secara resmi membeli TikTok.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0348EsN8s51wKc35cyEYoRfD9rSYKmobzbsGmJjhSYnShpNTAcAPniyaPpxLyHGgyKl&id=61558949220814

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02QbnsTAkXYLXz5LfcsC2BgWdzQwaGYMbdJQod112DPRsab3o9LVwYKB3btddohpwNl&id=100095270591898

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Ad1r5KxbV3BWwbBpZxpusiM8zkmGrqzt9UHiVfdU8NaRZwaYTsfoKH4J9dt2kfuzl&id=61551077813010

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0RYj136eE6z3cpuaFRTGEPuENKjhwqZdNHjCdZK1yyWko69tZHCCfihrcUSBLubMXl&id=61552485370195

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02HQcH8yfTAm18hhwJqBFwsM4nB6W6ZzUVnWtwrHP8CnAJCCfHG4hiWJxFt25vCW9kl&id=61565645053289

    https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/2025/01/application-of-protecting-americans-from-foreign-adversary-controlled-applications-act-to-tiktok/

    https://www.usatoday.com/story/news/politics/elections/2025/01/21/trump-open-to-elon-musk-buying-tiktok/77861390007/

    https://www.bbc.com/news/articles/cd0j24rj4ryo

    https://apnews.com/article/tiktok-buyers-divestment-ban-8429dfb422c4cefb6b0807aeb2c5cd56

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2025-01-22

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.