Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Sunday, July 13
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[HOAKS] Tautan Pencairan Bansos Rp 2 Juta Menggunakan Akun Telegram
    CekFakta

    [HOAKS] Tautan Pencairan Bansos Rp 2 Juta Menggunakan Akun Telegram

    Jane DoePublish date2025-01-24
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan sosial tunai senilai Rp 2 juta.

    Menurut narasi dalam unggahan, bansos itu bisa diperoleh segera dengan cara mengeklik tautan itu untuk pendaftaran.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (21/1/2025).

    Gambar thumbnail tautan tersebut menyertakan logo Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).

    DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    DAPATKAN BANSOS 2025 RP.2.000.000 DAFTAR SEGERA

    hxxxx://b4nsos-pkh-terkini-c025fiplkiprtl.xxxxx.xxx/

    Screenshot Hoaks, tautan pencairan bansos tunai Rp 2 juta

    HASIL CEK FAKTA

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut dan menemukan bahwa tautan itu tidak mengarah ke situs DTKS, cekbansos.kemensos.go.id.

    Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.

    Sedangkan situs DTKS berfungsi untuk mengecek data penerima bantuan sosial, dengan memasukkan alamat dan nama lengkap sesuai KTP.

    Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.

    Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.

    Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.

    Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta adalah hoaks.

    Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi DTKS yang dikelola Kemensos, melainkan ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.

    Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0tccyivEh6MKehLwUubB3aTLmM5etVDvpQ6WPck2nF4Q3QwUTE78PcEtcYWeixNBUl&id=61572389427639

    https://www.facebook.com/61571451075776/videos/830552845863222/

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02D2NKQQHDm8GiCUKbXVvDbsLDe9d2DsAFMJR8bA5jupzgAzc3uyFwmkBjWQwwJGNSl&id=61569851400717

    https://cekbansos.kemensos.go.id/

    https://www.kaspersky.com/blog/telegram-account-hacked/52775/

    https://t.me/premium

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2025-01-24

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.