Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Thursday, July 17
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[KLARIFIKASI] Bank Swasta Bantah Diretas Bjorka
    CekFakta

    [KLARIFIKASI] Bank Swasta Bantah Diretas Bjorka

    Jane DoePublish date2025-02-08
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Peretas atau hacker dengan nama samaran Bjorka diklaim telah meretas data nasabah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

    Sejumlah pengguna media sosial menyebarkan kabar peretasan tersebut.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar belum terbukti. BCA pun membantah narasi tersebut.

    Informasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan tangkapan layar akun X Bjorka, Telegram, dan laman Bjorka yang menyediakan data nasabah BCA.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (6/2/2025):

    bjortot ngeupload ulang data ini ke publik dan sekarang lagi viral "bjorka bca"

     

    HASIL CEK FAKTA

    Akun X @bjorkanesiaaa, pada Rabu (5/2/2025), mengunggah narasi bahwa bank-bank di Indonesia, termasuk BCA, telah menjadi target ransomware atau peretasan sistem oleh kelompok peretas.

    Kabar tersebut segera dibantah oleh EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.

    Ia menegaskan bahwa kabar mengenai peretasan sistem dan 4,9 juta BCA tidak benar.

    "Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera pada Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Ancaman peretasan yang disebarkan oleh Bjorka bukan pertama kali terjadi.

    Dilansir KataData, peretas anonimus tersebut sering menyebarkan ancaman kebocoran di tengah kasus atau skandal besar yang terjadi di Indonesia sejak 2022.

    Misalnya, kasus pembunuhan Brigadir J di Rumah dinas Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.

    Lalu, kasus skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan korupsi ayahnya yang merupakan pejabat pajak, Rafael Alun Tri Sambodo.

    Bjorka juga menyebarkan ancaman kebocoran data pelanggan Indihome, SIM card ponsel dari Kominfo, data dari aplikasi MyPertamina, dan data pribadi jajaran menteri.

    Namun, ada kejanggalan dari ancaman kebocoran data nasabah BCA yang disebarkan.

    Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi melalui akun X pribadinya, mengatakan, kabar kebocoran data BCA diiringi penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA.

    "Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail pada Kamis (6/2/2025).

    Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya turut menemukan kejanggalan.

    Menurut dia, data yang sempat disebarkan tidak terlihat seperti data asli. Jika data itu asli, sumber datanya bukan dari bank.

    "Karena struktur database bank kan bisa dibedakan," kata dia pada Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tempo.co.

    Di sisi lain, akun X Bjorka kini telah ditangguhkan.

    KESIMPULAN

    Narasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka belum terbukti.

    Pihak BCA memastikan tidak terjadi peretasan sistem dan data nasabah aman.

    Pengamat menemukan sejumlah kejanggalan, seperti kemunculan akun bot untuk menaikkan tagar dan sampel data yang tidak terlihat seperti data yang bersumber dari perbankan.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/david.prasss/posts/pfbid0HgEfvMZbpu6tcvXcWoHXVCWPWhDS4PWw7zyCr8UgHi5hwfeeGXF5jPz8BJBREmtgl?_rdc=1&_rdr

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=1385797906178148&set=a.110889233669028&_rdc=1&_rdr

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02GmACQdryCwFMM2AanvCeimTmQ1ACg1WKHtDgvH6nvSkriLhvGu7jdSCnhZANG6SPl&id=61550078573923&_rdc=1&_rdr

    https://www.facebook.com/zoro.official.1/posts/pfbid0rWrrbeVzkdwouCd7sZ66t6tMtHcycf4aZQGvhjyk4qQZDYhMp7gPnrVVehEd7Wo3l?_rdc=1&_rdr

    https://x.com/bjorkanesiaaa/status/1887127764458987756

    https://money.kompas.com/read/2025/02/06/161145226/keterangan-bca-soal-data-nasabah-yang-dikabarkan-bocor-oleh-bjorka

    https://katadata.co.id/digital/teknologi/67a5bc598337f/daftar-kejanggalan-kabar-bjorka-di-kasus-dugaan-peretasan-data-nasabah-bca

    https://www.tempo.co/ekonomi/pakar-it-ungkap-dua-modus-peretas-bjorka-dapatkan-database-yang-diduga-nasabah-bca-1203996

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2025-02-08

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.