Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Sunday, July 13
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[HOAKS] Prabowo Minta Kepala Daerah yang Tidak Ikut Retret untuk Mundur
    CekFakta

    [HOAKS] Prabowo Minta Kepala Daerah yang Tidak Ikut Retret untuk Mundur

    Jane DoePublish date2025-02-28
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Video pidato Presiden Prabowo Subianto yang diklaim meminta kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang tidak ikut retret untuk mundur beredar di jagat maya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang beredar disebarkan dengan konteks keliru.

    Video yang menyebutkan Prabowo meminta kepala daerah dari PDI-P yang tidak ikut retret untuk mundur disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, dan Facebook ini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    Presiden Prabowo Subianto Meminta Kepala Daerah Dari PDIP yang Tidak Ikut Retreat Silahkan Mundur

    Dalam video berdurasi 1 menit 23 detik itu, Prabowo mengatakan akan menindak pihak yang bandel dan dablek.

    Ia juga mengajak jajaran kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri dan bebas dari penyelewengan.

    HASIL CEK FAKTA

    Video yang beredar bersumber dari pidato Prabowo saat Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Klip yang beredar terdapat di kanal YouTube Harian Kompas.

    Prabowo mengatakan bahwa siapa yang tidak ikut aliran besar dalam pemerintahan akan ditindak.

    Kendati demikian pernyataan tersebut tidak ditujukan langsung kepada kepala daerah yang tidak ikut retret.

    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar retret kepala daerah terpilih pada pada 21-28 Februari 2025 di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

    Dilansir Kompas.com, ada 53 kepala daerah yang tidak ikut retret. Sebanyak 47 di antaranya merupakan kader PDI-P.

    Ketidakhadiran kader PDI-P, berkaitan dengan instruksi Megawati Soekarnoputri yang meminta kepala daerah terpilih untuk tidak mengikuti retret.

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan kepala daerah yang tidak dapat menghadiri retret dapat mengirim jajarannya sebagai pengganti.

    Selain itu, kepala daerah yang tetap berhalangan mengikuti pembekalan di Akmil, akan diminta mengikuti gelombang berikutnya.

    "Kepala daerahnya akan tetap kami minta untuk mengikuti rangkaian berikutnya. Kapan? Menunggu putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto pada Jumat (21/2/2025), dikutip dari Antara.

    KESIMPULAN

    Pidato Prabowo saat Harlah ke-102 NU pada 5 Februari 2025, disebarkan dengan konteks keliru.

    Adapun pidato Prabowo tidak terkait langsung dengan retret kepala daerah di Akmil.

    Wamendagri mengatakan, kepala daerah yang tidak ikut retret akan tetap diminta mengikuti pembekalan di gelombang berikutnya.

    Rujukan

    https://www.tiktok.com/@adipangibran/video/7474293129726807302

    https://www.tiktok.com/@new.upasara.wulun/video/7474842426637651208

    https://www.facebook.com/reel/3057759097714415

    https://www.youtube.com/watch?v=qQf6xotoeeg

    https://nasional.kompas.com/read/2025/02/03/18105841/prabowo-bakal-hadiri-harlah-nu-ke-102-rabu-pekan-ini

    https://www.antaranews.com/berita/4666097/kemendagri-minta-kepala-daerah-yang-tak-hadir-retret-untuk-kirim-wakil

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2025-02-28

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.