Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, July 16
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[KLARIFIKASI] Atraksi di Bangkok secara Keliru Dinarasikan Penyiksaan TKI di Kamboja
    CekFakta

    [KLARIFIKASI] Atraksi di Bangkok secara Keliru Dinarasikan Penyiksaan TKI di Kamboja

    Jane DoePublish date2025-04-11
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kamboja disebut mengalami penyiksaan, yang menyebabkan TKI itu meninggal dunia.

    Bersamaan dengan narasi tersebut, beredar tangkapan layar video kejadian penyiksaan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut merupakan informasi keliru.

    Informasi mengenai penyiksaan WNI di Kamboja disebarkan melalui video oleh Twitter ini pada 29 Maret 2025.

    Tampak seseorang dilempar dalam tong raksasa, kemudian ketika diangkat hanya tersisa tulang belulang.

    Tangkapan layar bagian awal video lantas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (6/4/2025):

    Tragedi ini bukan sekadar berita, tetapi luka mendalam bagi kemanusiaan. Mereka pergi mencari nafkah, namun pulang hanya sebagai cerita pilu. Sudah saatnya kita bersuara untuk keadilan mereka—agar tak ada lagi nyawa yang hilang dengan cara sekejam ini.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video:

    detik2 WNI mengalami penyiksaan sampae meninggal

    tki di kambojasungguh kejam wni di rebus hidup2 pas di angkat tinggal tulang

    HASIL CEK FAKTA

    Video yang beredar bukanlah penyiksaan WNI, melainkan atraksi yang dilakukan di taman hiburan.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk mengecek jejak digital video dan tangkapan layar yang beredar.

    Hasilnya diketahui, video atraksi taman hiburan disebarkan oleh akun TikTok Panuwat Kaenpech pada 21 April 2024.

    Label pada TikTok menyebutkan, aksi dalam video diperagakan oleh profesional dan pengguna diimbau untuk tidak menirunya.

    Video dari atraksi serupa ditemukan di kanal YouTube Piyanat Jeamwong dan Krisada Mingquanta.

    Keterangan video menyebutkan bahwa atraksi tersebut merupakan hiburan yang ada di Dream World Bangkok, Thailand.

    Kasus WNI meninggal akibat kekerasan di Kamboja memang ada.

    Dikutip dari Antara, seorang WNI berinisial RAH (30) meninggal pada 23 September 2024 di Kota Poipet, Kamboja.

    "Penyebab kematiannya adalah kekerasan yang dilakukan oleh sesama WNI, yang jumlahnya 22 orang, termasuk dua perempuan, terhadap RAH," kata Judha.

    RAH dan 22 WNI tersebut bekerja di sebuah perusahaan judi daring Kamboja.

    Pelaku telah ditahan kepolisian Kamboja, kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha.

    Kemudian, perusahaan tempat korban bekerja bersedia bertanggung jawab memulangkan jenazah ke Indonesia.

    KESIMPULAN

    Tangkapan layar dari video atraksi di taman hiburan Bangkok, Thailand disebarkan dengan konteks keliru.

    Atraksi itu keliru diklaim sebagai kasus kekerasan WNI di Kamboja. Informasi ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kabar bohong yang beredar di masyarakat.

    Rujukan

    https://x.com/GasMedsos66731/status/1906020244755456466

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=1030501948938516&set=a.139863191335734

    https://www.facebook.com/photo?fbid=122233599176211353&set=a.122174323850211353

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=122215856966231247&set=a.122169650018231247

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=1423829112353434&set=a.733424081393944

    https://www.google.com/search?gsessionid=SAtOUENtuFZzRM0corvjOm2xO_r5E-xP4nqQIH215nyX2dbD0nmnDQ&lsessionid=ZSrIyGGnItsihUQLjXjrN_fvOi5nVImajPcsdRxWLca29n2BPb3Nlg&vsdim=403,394&source=lns.web.cntpubb&lns_surface=44&biw=403&bih=394&hl=en-US&vsrid=CIeW6dzQhpfvxgEQBBgBIiQwRTg0OTA4Ny03QTNELTRBNkItOUU1MS04Njc1Mzc0RDM5MTk&udm=26&q&vsint=CAQqCgoCCAcSAggHIAE6IwoWDTp1_T4Viln_Ph06dX0_JYpZfz8wARCTAxiKAyUAAIA_&lns_mode=un&qsubts=1744267388732&stq=1&cs=1&lei=dmj3Z4SGGfre1e8PgfSgGA

    https://www.tiktok.com/@panuwatkaenpech/video/7088993800676314394?q=panuwat&t=1744102409913

    https://www.youtube.com/watch?v=7bvwQybLZIA

    https://www.youtube.com/watch?v=SZyVCSzSFtk

    https://www.antaranews.com/berita/4377386/kemlu-ri-pastikan-kbri-tangani-kasus-wni-meninggal-di-kamboja

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    Publish date : 2025-04-11

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.