Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Hoaks Narasi Australia Keluar dari WHO
    CekFakta

    Hoaks Narasi Australia Keluar dari WHO

    Jane DoePublish date2025-08-01
    Tirto.id
    Share
    Facebook

    Berita

    tirto.id - Narasi antivaksin dan informasi sesat tentang kesehatan yang dikaitkan dengan agenda dari elite global merupakan jualan yang laku di dunia maya. Kali ini, Tim Riset Tirto menemukan narasi di media sosial Facebook yang menyatakan negara Australia keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    ADVERTISEMENT

    Narasi tersebut beredar dalam beberapa unggahan di Facebook, salah satunya disebarkan akun dengan nama “Wahyu Cokro Buono” (arsip). Unggahan dalam bentuk video itu tampak menampilkan dua potongan klip pidato dan pendapat seorang politisi asal Australia.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Dalam video, politisi dengan jas hitam itu menyatakan bahwa keluarnya Australia dari WHO, Forum Ekonomi Dunia (WEF), serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal menghemat 1 miliar dollar per tahun. Ia juga berjanji uang yang dihemat akan kembali ke kantong warga Australia.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Video tersebut juga dibubuhi keterangan teks dengan bunyi: ‘Australia menyatakan keluar dari WHO’. Pengunggah video itu juga menyertakan takarir yang bertuliskan:
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Australia keluar dari WHO, tidak ada lagi vaksin buat anak anak di Australia, indonesia kapan keluar dari WHO? Sudah banyak korban imunisasi vaksin , nakesnya aman aman saja. 🥲🥲.”

    Periksa Fakta hoaks Australia keluar dari WHO.

    ADVERTISEMENT

    Hingga Jumat 1 Agustus 2025, video yang diunggah pada 14 Juli lalu itu sudah ditonton sekitar 6 ribu kali. Selain itu, video tersebut juga mendapatkan 25 tanda suka (likes), satu komentar, dan sudah dibagikan ulang sebanyak 27 kali.

    Penelusuran Tirto, beberapa akun Facebook lainnya juga menyebarkan narasi serupa soal keluarnya Australia dari WHO yang diiringi narasi bahaya imunisasi. Seperti unggahan "Azis Wahyu P" (arsip), "Jefri Papahnya Aqiela" (arsip), dan "Sonny Gunawan" (arsip).

    Namun benarkah narasi yang menyatakan bahwa Australia sudah keluar dari WHO?

    HASIL CEK FAKTA

    Mulanya, Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Australia resmi keluar dari WHO” ke mesin pencarian Google. Namun, tidak ada satupun keterangan resmi dari pemerintahan Australia ataupun pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim soal Australia keluar dari keanggotaan WHO.

    Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran reverse images search dari tangkapan layar video yang diunggah dan berfokus pada sosok politisi yang menyatakan narasi tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa sosok tersebut merupakan senator Australia bernama Malcolm Roberts.

    Penelusuran juga membawa kepada video asli yang digunakan oleh penyebar narasi di Facebook. Potongan video pendapat yang dilontarkan Malcolm Roberts ternyata diambil dari akun YouTube resmi politisi asal One Nation Party itu.

    Setelah disimak, konteks asli video yang diunggah Malcolm sebetulnya tidak menyatakan Australia resmi keluar dari WHO atau PBB. Isinya lebih seperti video kampanye agenda One Nation yang mengklaim Australia akan lebih menghemat pengeluaran dan menguntungkan jika keluar dari keanggotaan WHO, WEF, dan PBB.

    One Nation adalah partai sayap kanan di Australia yang gaung mengkampanyekan narasi anti-imigran, anti-muslim, dan anti-multikulturalisme. Malcolm adalah salah satu anggotanya yang memang sering membuat pernyataan keliru dan menyebarkan disinformasi kesehatan.

    Misalnya, sebagaimana dilansir media berita ABC, Malcolm pernah mengklaim bahwa Australia dipaksa mengadopsi tindakan kesehatan restriktif oleh WHO. Pada pandemi lalu, ia juga rajin menyatakan bahwa vaksinasi merupakan agenda global dan menyebabkan efek berbahaya. Semua klaim-klaim tak berdasar itu sudah dibantah dalam artikel periksa fakta ABC.

    Selain itu, dalam laman resmi WHO, Australia juga masih tertera sebagai anggota resmi. Tak ada informasi kredibel dan resmi dari pemerintahan Australia bahwa mereka keluar dari WHO.

    Narasi yang mengaitkan pernyataan-pernyataan Malcolm di media sosial dengan bahaya imunisasi atau vaksin di Indonesia ditengarai merupakan klaim tak berdasar dari kelompok antivaksin.

    KESIMPULAN

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi Australia keluar dari WHO bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan video yang beredar di Facebook menampilkan senator Australia bernama Malcolm Roberts yang dikenal sebagai politisi kontroversial yang kerap melontarkan klaim tak berdasar soal WHO. Video pernyataan Malcolm dari YouTube pribadinya diduga sengaja dikutip untuk menggaungkan narasi antivaksin di Indonesia.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/739689365447442

    https://archive.ph/LQeau

    https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=28cb045a7f__oadest=

    https://https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration

    https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=dc0797885e__oadest=

    https://https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration

    https://www.facebook.com/watch/?v=1030393799169746&_rdc=1&_rdr#

    https://archive.ph/wip/U2xOA

    https://web.facebook.com/jefri.papahnya.aqiela/videos/24117982711224774?_rdc=1&_rdr#

    https://archive.ph/wip/LM4vY

    https://www.facebook.com/reel/559502123709828

    https://archive.ph/wip/q4j5J

    https://youtu.be/Ip4-v1ZgECA?si=QrSJv4JIHyXQAgLe

    https://www.abc.net.au/news/2021-04-01/coronacheck-malcolm-roberts-vaccine-side-effects-yellow-card/100041806

    https://www.abc.net.au/news/2022-06-10/fact-check-malcolm-roberts-who-rule-change-sovereignty/101138144

    Publish date : 2025-08-01

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.